Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, August 24, 2018

Apakah Upil Najis? Bagaimana Hukum Memakan Upil?

Apakah Upil Najis? Bagaimana Hukum Memakan Upil?
Ana mau tanya seputar (maaf) upil...Apakah najis, bagaimana hukumnya bila kita memakan upil?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Upil dan ipil serta kotoran hidung lainnya tidak najis. Terdapat banyak keterangan para ulama dalam masalah ini. Diantaranya,

1. Pernyataan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

Beliau pernah menyamakan status mani sebagaimana ingus. Artinya keduanya tidak najis.

Dari Ibnu Abbas,

‎قال في المَنِيِّ يصيب الثوب: “إنما هو بمنزلة النخامة والبزاق أَمِطْه عنك بإذخرة

Beliau menjelaskan tentang mani yang mengenai pakaian, “Itu seperti ingut dan ludah. Kamu bisa hilangkan dengan idzkhir (sejenis rumput).” (HR. ad-Daruquthni dalam Sunannya no. 2 dan dishahihkan al-Albani).

2. Dalam Mukhtashar Khalil, ketika penulis menyebutkan benda-benda suci, beliau menyatakan,

‎والحي ودمعه وعرقه ولعابه ومخاطه…

Binatang halal yang hidup, air matanya, keringatnya, liurnya, ingusnnya… (Mukhtashar Khalil, hlm. 16).

Suci Tapi Kotoran Menjijikkan

Meskipun suci, tapi ingus itu kotoran menjijikkan.

‎وهو ما يخرج من أنفه. نعم هما من المستقذرات؛ وعليه، فلا تؤثر ملامسة ذلك كثيرًا كان أو قليلاً

Itulah kotoran yang keluar dari hidung. Betul keduanya kotoran (tapi tidak najis, pent.). Karena itu, tidak masalah menyentuhnya, sedikit maupun banyak.

Karena itulah, para ulama melarang memakannya.

Dalam Ensiklopedi Fiqh dinyatakan,

‎حرمة تناول المخاط: نص الشافعية على حرمة تناول المخاط، قالوا: إن المخاط وإن كان طاهرًا إلا أنه مستقذر، ويحرم تناول الإنسان له؛ لاستقذاره، لا لنجاسته

Haram mengkonsumsi upil. Syafiiyah menegaskan haramnya mengkonsumsi upil. Mereka mengatakan, ‘Upil itu, meskipun suci, namun dia kotor. Dan haram dikonsumsi manusia, karena status kotornya bukan najisnya.’ (Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 36/258)

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive