Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, August 20, 2018

Mempelajari Sirah Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam Merupakan Bagian dari Agama - Bag.1

Mempelajari Sirah Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wasallam Merupakan Bagian dari Agama
Alhamdulillah

Wahai Kaum Muslimin yang Dirahmati Oleh Allah Ta'ala, sesungguhnya mempelajari sirah Nabi ﷺ merupakan bagian dari agama ini. Karenanya salaf terdahulu, mereka memiliki ihtimām (perhatian besar) di dalam mempelajari sirah Nabi ﷺ. Dan banyak nukilan-nukilan dari mereka yang menunjukkan betapa besar perhatian mereka terhadap sejarah Nabi.

Tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa sejarah Nabi ﷺ adalah sejarah yang sangat spesial dan istimewa, berbeda dengan sejarah tokoh-tokoh lain, karena sejarah beliau begitu lengkap dan terperinci dari segala lini kehidupan. Dan di setiap lini kehidupan Nabi ﷺ tersebut membuahkan keteladanan yang sangat luar biasa, baik beliau sebagai seorang ayah, suami, teman, kepala negara, da'i, ataupun mufti (pemberi fatwa), semuanya ada dan dicontohkan oleh Rasūlullāh ﷺ dalam sejarah beliau.

Seperti yang dinukilkan dari 'Ali bin al-Husain (anak dari Al-Husain bin 'Ali bin Abi Thālib) yang dikenal dengan sebutan Zaynal 'Abidīn. Beliau pernah berkata:

 كُنَّا نُعَلَّمُ مَغَازِيَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَرَايَاهُ كَمَا نُعَلَّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ 

"Kami dahulu diajari tentang sejarah peperangan Nabi ﷺ baik yang Nabi ikut serta maupun tidak sebagaimana kami diajari tentang surat Al-Qurān."(Al-Jaami' li Akhlaaq Ar-Raawi wa Aadaab as-Saami'  2/195)

Ini menunjukkan bahwa para salaf terdahulu benar-benar menaruh perhatian terhadap sejarah Nabi ﷺ, termasuk peperangan-peperangan Nabi ﷺ, sebagaimana dahulu mereka mengajarkan tentang surat-surat dalam Al-Qurān.

Hal yang sama juga ditunjukkan oleh Al-Imām Az-Zuhriy rahimahullāh Ta'āla, beliau berkata :

فِي عِلْمِ الْمَغَازِي عِلْمُ الْآخِرَةِ وَالدُّنْيَا 

"Dalam ilmu sejarah Nabi ﷺ ada ilmu akhirat dan ilmu dunia."(Al-Jaami' li Akhlaaq Ar-Raawi wa Aadaab as-Saami'  2/195)

Demikian juga perkataan Ibnul Jauzi rahimahullāh yang menunjukkan perhatian kepada Sirah Nabi ﷺ, beliau berkata:

رَأَيْتُ الاِشْتِغَالَ بِالْفِقْهِ وَسَمَاعِ الْحَدِيْثِ لاَ يَكَادُ يَكْفِي فِي صَلاَحِ الْقَلْبِ، إِلاَّ أَنْ يُمْزَجَ بِالرَّقَائِقِ وَالنَّظْرِ فِي سِيَرِ السَّلَفِ الصَّالِحِيْنَ. 

"Aku memandang bahwa hanya sibuk mempelajari fiqh dan hanya sibuk mempelajari hadits-hadits Nabi ﷺ (yaitu yang berkaitan dengan fiqh) tidak cukup untuk memperbaiki hati kecuali apabila digabungkan dengan mempelajari raqāiq (yang dapat melembutkan hati) dan juga mempelajari sejarah para salafush shālih.” (Shaidul Khathir hal. 228)

Beliau juga berkata :

وَأَصْلُ الأُصُوْلِ الْعِلْمُ، وَأَنْفَعُ الْعُلُوْمِ النَّظَرُ فِي سِيَرِ الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابِهِ: {أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ} 

Pokok dari perkara-perkara yang pokok adalah ilmu, dan ilmu yang paling bermanfaat adalah memperhatikan sejarah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya. “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah maka ikutilah petunjuk mereka (QS Al-An’aam : 90)” (Shaidul Khathir hal. 80)

Perhatikan perkataan yang indah dari Ibnul Jauziy rahimahullāh Ta'āla ini.Beliau mengatakan bahwasanya meskipun kita butuh mempelajari ilmu fiqh dan hadits-hadits Nabi ﷺ untuk mempelajari bagian dari agama ini, tetapi hal ini tidak cukup untuk membersihkan dan meluruskan hati. Seseorang butuh untuk mempelajari ar-raqāiq, mengkhususkan waktu untuk mempelajari zuhud dan perkara yang berkaitan dengan akhiratnya. Sehingga dia semakin yakin bahwa dunia ini akan sirna. Dirinya akan disidang oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dia akan dihadapkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dan maut pun akan menjemputnya.

Oleh karena itu, hendaknya seseorang mempelajari sirah (perjalanan hidup) orang-orang terdahulu. Sebab ketika ia mempelajari sirah perjalanan orang-orang terdahulu termasuk bagaimana ibadah mereka, maka hal ini akan meluruskan hatinya, apalagi jika yang dipelajari adalah sirah Nabi

Selain itu, pada kenyataannya seseorang tidak akan bisa menguasai ilmu fikih dengan baik dan sempurna jika ia kurang menguasai sirah Nabi, karena banyaknya hukum-hukum yang berkaitan dengan sirah dan peperangan-peperangan Nabi. Dengan mengetahui alur sejarah perjalanan Nabi, hal tersebut akan lebih memudahkan untuk memahami fikih Nabi dan juga tentang asbabun nuzul ayat dan asbabun wurud hadits yang lebih membantu memahami fikih ayat dan hadits tersebut.

Al-Khathib al-Baghdad rahimahullah berkata :

تَتَعَلَّقُ بِمَغَازِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْكَامٌ كَثِيرَةٌ فَيَجِبُ كَتْبُهَا وَالْحِفْظُ لَهَا 

"Banyak hukum yang berkaitan dengan peperangan-peperangan Nabi ﷺ, wajib untuk mencatat peperangan-peperangan tersebut dan menjaganya" (Al-Jaami' li Akhlaaq Ar-Raawi wa Aadaab as-Saami'  2/195)


Bersambung ke Bagian-2...

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive