Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, August 22, 2018

Penjelasan Tentang Makna Tauhid Dan Syahadat La Ilaha Illallah - Bag.1

Penjelasan Tentang Makna Tauhid Dan Syahadat La Ilaha Illallah
Kitab Tauhid - Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi

Firman Allah Subhanahu wata' ala :

اُولٰۤئِكَ  الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ يَبْتَغُوْنَ اِلٰى رَبِّهِمُ الْوَسِيْلَةَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ وَيَرْجُوْنَ  رَحْمَتَهٗ وَيَخَافُوْنَ عَذَابَهٗ ۗ  اِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُوْرًا 

"ulaaa`ikallaziina yad'uuna yabtaghuuna ilaa robbihimul-wasiilata ayyuhum aqrobu wa yarjuuna rohmatahuu wa yakhoofuuna 'azaabah, inna 'azaaba robbika kaana mahzuuroo"

"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 57)

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖۤ اِنَّنِيْ  بَرَآءٌ مِّمَّا تَعْبُدُوْنَ 
اِلَّا الَّذِيْ فَطَرَنِيْ فَاِنَّهٗ سَيَهْدِيْنِ 

"wa iz qoola ibroohiimu li`abiihi wa qoumihiii innanii barooo`um mimmaa ta'buduun
illallazii fathoronii fa innahuu sayahdiin"

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah," "kecuali (kamu menyembah) Allah yang menciptakanku; karena sungguh, Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 26-27)

اِتَّخَذُوْۤا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ  ۚ  وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَـعْبُدُوْۤا اِلٰهًا وَّاحِدًا  ۚ  لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ  ۗ  سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ 

"ittakhozuuu ahbaarohum wa ruhbaanahum arbaabam min duunillaahi wal-masiihabna maryam, wa maaa umiruuu illaa liya'buduuu ilaahaw waahidaa, laaa ilaaha illaa huw, sub-haanahuu 'ammaa yusyrikuun"

"Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan." (QS. At-Taubah 9: Ayat 31)

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ  وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۗ  وَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ ۙ   اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙ  وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ 

"wa minan-naasi may yattakhizu min duunillaahi andaaday yuhibbuunahum kahubbillaah, wallaziina aamanuuu asyaddu hubbal lillaahi walau yarollaziina zholamuuu iz yarounal-'azaaba annal-quwwata lillaahi jamii'aw wa annalloha syadiidul-'azaab"

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 165)

Diriwayatkan dalam Shoheh Muslim, bahwa Rasulullah Shallallahu' alaihi wasallam bersabda :

"من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله" 

"Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله, dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya, adapun perhitungannya adalah terserah kepada Allah". 

Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan pada bab-bab berikutnya.

Adapun kandungan bab ini menyangkut masalah yang paling besar dan paling mendasar, yaitu pembahasan tentang makna tauhid dan syahadat.

Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab ini dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara lain :
  1. Ayat dalam surat Al Isra. Diterangkan dalam ayat ini sanggahan terhadap orang-orang musyrik, yangmemohon kepada orang-orang yang sholeh, oleh karena itu, ayat ini mengandung suatu penjelasan bahwa perbuatan mereka itu adalah syirik besar([1]). 
  2. Ayat dalam surat At Taubah. Diterangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang ahli kitab telah menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan dijelaskan pula bahwa mereka hanya diperintahkan untuk menyembah kepada satu sesembahan, dan menurut penafsiran yang sebenarnya mereka itu hanya diperintahkan untuk taat kepadanya dalam hal-hal yang tidak bermaksiat kepada Allah, dan tidak berdoa kepadanya. 
  3. Kata-kata Nabi Ibrahim kepada orang-orang kafir : "Sesungguhnya saya berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (saya hanya menyembah) Dzat yang menciptakanku". 
Disini beliau mengecualikan Allah dari segala sesembahan.

Pembebasan (dari segala sembahan yang batil) dan pernyataan setia (kepada sembahan yang haq, yaitu : Allah) adalah makna yang sebenarnya dari syahadat La Ilaha Illallah. 

Allah Subhanahu wata' ala berfirman :

وَ جَعَلَهَا كَلِمَةًۢ بَاقِيَةً فِيْ عَقِبِهٖ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ 

"wa ja'alahaa kalimatam baaqiyatan fii 'aqibihii la'allahum yarji'uun"

"Dan (Ibrahim) menjadikan (kalimat tauhid) itu kalimat yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali (kepada kalimat tauhid itu) (QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 28)

Ayat dalam surat Al Baqarah yang berkenaan dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh Allah dalam firmanNya :

]وما هم بخارجين من النار[ 

"Dan mereka tidak akan bisa keluar dari neraka"

Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa mereka menyembah tandingan tandingan selain Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada Allah, meskipun demikian kecintaan mereka ini belum bisa memasukkan mereka kedalam agama Islam ([2]).

Lalu bagaimana dengan mereka yang cintanya kepada sesembahan selain Allah itu lebih besar dari cintanya kepada Allah ?

Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma hanya mencintai sesembahan selain Allah, dan tidak mencintai Allah?

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam :

"من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله " 

"Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله, dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka haram darah dan hartanya, sedangkan perhitungannya kembali kepada Allah."

Ini adalah termasuk hal yang penting sekali yang menjelaskan pengertianلا إله إلا الله . Sebab apa yang dijadikan Rasulullah sebagai pelindung darah dan harta bukanlah sekedar mengucapkan kalimat itu dengan lisan atau memahami arti dan lafadznya, atau mengetahui akan kebenarannya, bahkan bukan pula karena tidak meminta kecuali kepada Allah saja, yang tiada sekutu bagiNya, akan tetapi  harus disertai dengan tidak adanya penyembahan kecuai hanya kepadaNya.

Jika dia masih ragu atau bimbang, maka belumlah haram dan terlindung harta dan darahnya.

Betapa besar dan pentingnya penjelasan makna لا إله إلا الله yang termuat dalam hadits ini, dan betapa jelasnya keterangan yang dikemukakannya, dan kuatnya argumentasi yang diajukan bagi  orang-orang yang menentangnya.


([1])  Dapat diambil kesimpulan dari ayat dalam surat Al Isra tersebut bahwa makna tauhid dan syahadat La Ilaha Illallah yaitu : meninggalkan apa yang dilakukan oleh orang orang musyrik, seperti menyeru (memohon) kepada orang orang sholeh dan meminta syafaat mereka.

([2])  Dari ayat dalam surat Al Baqarah tersebut diambil kesimpulan bahwa penjelasan makna tauhid dan syahadat La Ilaha Illallah yaitu : pemurnian kepada Allah yang diiringi dengan rasa rendah diri dan penghambaan hanya kepadaNya


Bersambung ke Bagian-2...

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive