Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, September 1, 2018

3 Ujian yang Sering Terlupakan

Allah berfirman,

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS.Al-Mulk:2)

Kehidupan manusia sepenuhnya adalah cobaan. Begitu pula dunia jika kita lihat dari sisi manapun tetaplah ujian.

Kaya adalah ujian. Miskin juga ujian.
Kesembuhan adalah ujian. Sakit pun ujian.

Segala kondisi yang kita jalani dan segala sesuatu yang kita miliki adalah ujian.

Namun kali ini kita akan membahas tiga ujian yang setiap hari kita lewati namun tanpa sadar kita melaluinya begitu saja. Kita jarang sekali memikirkan tiga ujian yang pasti menimpa manusia ini.

1. Umur yang berkurang setiap hari.

Setiap hari umur kita berkurang sementara kita tidak pernah resah dan memikirkan hal itu. Namun ketika harta yang hilang atau berkurang, kita merasa sangat sedih dan tak henti mengganggu pikiran kita. Padahal harta masih bisa dicari dan ditambah. Sementara umur terus berkurang tanpa bisa diganti.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berwasiat kepada Abu Dzar,

يَا ابا ذر، كن على عمرك أشح منك على درهمك و دينارك

“Wahai Abu Dzar,  jadilah engkau lebih kikir terhadap umurmu daripada terhadap (harta) dirham dan dinarmu.”

2. Nikmat yang dinikmati setiap hari.

Setiap hari manusia menikmati fasilitas yang diberikan oleh Allah. Setiap hari pula ia memakan rezeki yang diberikan oleh-Nya. Sementara ia tidak memikirkan segala nikmat yang ia dapatkan setiap harinya.

Padahal bila ia memperoleh rezeki dengan cara yang halal, ia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah, untuk apa rezeki dan fasilitas kenikmatam itu digunakan. Dan bila ia mendapatkan rezeki dengan cara yang haram, maka ia akan mendapatkan sanksi dari-Nya.

Manusia tak pernah memikirkannya. Ia tidak pernah berpikir tidak peduli dengan apa akibat dari sesuatu yang ia makan. Apakah nikmat itu akan lolos saat dimintai pertanggung jawaban atau akan mendapatkan sanksi.

3. Lebih dekat kepada ajal setiap hari.

Semakin bertambah hari, manusia semakin dekat dengan ajalnya. Ia semakin dekat dengan alam kubur dan alam pertanggung jawaban. Dan ia pun semakin menjauh dari kehidupan dunianya.

Amiril Mukminin Ali bin Abi Tholib pernah berpesan, “Setiap nafas anak Adam akan mendekatkannya menuju kepada ajalnya.”

Setiap hari langkah kita semakin mendekatkan pada alam akhirat, sementara kita tidak pernah memikirkannya. Waktu kita habis untuk memikirkan dunia yang fana. Yang pada akhirnya semua akan habis dan sirna.

كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ – وَتَذَرُونَ الْآخِرَةَ

Tidak! Bahkan kamu mencintai kehidupan dunia, dan mengabaikan (kehidupan) akhirat.” (QS.Al-Qiyamah:20)

Sementara disaat manusia dibagi menjadi dua kelompok, kita pun tak pernah tau, apakah kita termasuk golongan ahli surga ataupun ahli neraka.

Tiga hal ini adalah ujian yang kita hadapi setiap hari namun sungguh kita sering lalai bahkan lupa untuk memikirkannya. Semuanya berjalan begitu saja seperti tak terjadi apa-apa. Padahal setiap nafas kita adalah ujian yang akan dimintai pertanggung jawaban.

Semoga bermanfaat

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive