Membina Hubungan baik dengan ALLAH Ta'ala yaitu dengan Menunaikan Hak-hak ALLAH Ta'ala, Hak-hak Allah itu ialah mentauhidkan-Nya, tidak menyekutukan-Nya (Syirik), menjalankan Rukun Islam, Rukun Iman, dan mentaati Rasul-Nya, yaitu dengan cara menjalankan Sunnah serta menjauhi bid’ah (yakni penyimpangan dari ajaran Rosululloh Muhammad Sholallohu 'Alaihi wasallam).
(Lihat Tafsir At-Thabari , Tafsir Al-Baghawi , dan Tafsir Ibnu Katsir tentang pengertian surat Ali Imran 112).
Membina Hubungan baik dengan Manusia inilah yang sering terlupakan bahkan kita sepelekan. Padahal, dengan menjaga hubungan yang baik kepada manusia inilah yang akan terlihat Akhlak pada diri seseorang. Dan Akhlak seseorang itu sangat berpengaruh pada seberapa baik Imannya..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka." (HR At-Thirmidzi no 1162, Ibnu Majah no 1987 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 284)
Untuk melihat dan Menilai Akhlak pada diri seseorang (terutama untuk diri kita, sebagai muhasabah seberapa baik akhlak kita), ada 3 cara mudah didalam Syariat Islam untuk mengetahuinya:
1. Seberapa Baik Muamalah Dia Pada Istri (Suami)nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
"...dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya” (HR At-Thirmidzi no 1162,Ibnu Majah no 1987 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 284)
2. Seberapa Baik Muamalah Dia Saat Safar.
Dalam sebuah kisah di Jaman kekhalifahan Umar Bin Khattab Rodhiallohu 'Anhu mengenai persaksian seseorang pada orang lain:
'~......Umar Rodhiallohu 'Anhu berkata:
“Apakah dia pernah menemanimu dalam safar, yang safar merupakan indikasi mulianya akhlak seseorang?”
Orang itu berkata, “Tidak.”
Umar Rodhiallohu 'Anhu menimpali, “Jika demikian engkau tidak mengenalnya.”~'
[Ibnu Hajar berkata, Dishahihkan oleh bin Sakan, ini dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil 8/260 no 2637]
3. Seberapa Baik Muamalah Dia Dalam Urusan Harta.
Banyak sekali muamalah urusan harta pada setiap diri seseorang kepada orang lain, bisa berupa hak & kewajiban (gaji/upah kerja), pembagian harta waris, hutang-piutang, bisnis/bagi hasil dalam sebuah usaha, amanah dalam mengelolah harta anak yatim/zakat/infaq/uang negara-rakyat, dan sebagainya.
Harta adalah salah satu fitnah/ujian terbesar bagi manusia (Umat Islam). Rasulullah Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah (ujiannya) dan fitnah umatku adalah harta” (HR. Bukhari)
Sehingga, banyak sekali seseorang yang terjerumus kedalam dosa berkaitan dengan Harta. Ketika seseorang pernah bermuamalah kepada kita dalam urusan harta dengan baik, maka InsyaALLAH itu merupakan cerminan kebaikan Akhlak yang dimilikinya, begitu juga sebaliknya.
Dalam sebuah kisah (yang sama) di Jaman kekhalifahan Umar Bin Khattab Rodhiallohu 'Anhu mengenai persaksian seseorang pada orang lain:
'~....Umar Rodhiallohu 'Anhu berkata lagi,:
فَعَامِلُكَ بِالدِّرْهَمِ وَالدِّينَارِ ، اللَّذَيْنِ يُسْتَدَلُّ بِهِمَا عَلَى الْوَرَعِ
“Apakah dia pernah bermuamalah denganmu berkaitan dengan dirham dan dinar, yang keduanya merupakan indikasi sikap wara’ seseorang?”
Orang itu berkata, “Tidak.”...~'
[Ibnu Hajar berkata, Dishahihkan oleh bin Sakan, ini dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil 8/260 no 2637]
Mari Perhatikan akhlak kita..
Hendaknya kita memperhatikan hal ini, akhlak sangat berperan penting dalam dakwah. Tidakkah kita berkaca pada sejarah berapa banyak musuh islam yang masuk Islam karena Akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia. Dan juga Kasus-kasus Yang seperti ini bisa merusak dakwah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia” [HR At-Thirmidzi, Ibnu Maajah dan Al-Haakim dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلاَقِ”
“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” [H.R. Al-Hakim dan dinilai sahih oleh beliau, adz-Dzahabi dan al-Albani]
Bahkan Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menyatakan: “Sesungguhnya seorang Mu’min itu akan bisa mencapai derajat amalan puasa dan shalat malam dengan memiliki akhlaq yang baik.” (HR. Abu Dawud dalam Sunan nya, Kitabul Adab bab Fi Husnil Khuluq hadits ke 4798 dari A’isyah radliyallahu`anha).
Mari Kita memohon, bermunajat kepada ALLAH Ta'ala agar ditunjukkan & dikaruniai Akhlakul Karimah..
أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّاأَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ
“Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Alloh, jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau.” [HR. Muslim 771, Abu Dawud 760, Tirmidzi 3419]
Abu Hamzah Al-Jawy
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
