Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, September 3, 2018

Kajian Tafsir - Surat al-Ahqaaf

Kajian Tafsir - Surat al-Ahqaaf
Al-Qur-an Diturunkan Dari Sisi Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ Dan Semua Yang Ada Diciptakan Oleh-Nya Dengan Tujuan Yang Haq (Sebenar-benarnya) Serta Bantahan Atas Orang-Orang Musyrik

Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir
(Team Ahli Tafsir di Bawah Pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri)

Surat al-Ahqaaf ayat 1 sampai 6
=======================

بسم الله الرحمن الرحيم
{حم (1) تَنزيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ (2) مَا خَلَقْنَا السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ (3) قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا مِنَ الأرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَوَاتِ اِئْتُونِي بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (4) وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ (5) وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ (6) }

Ha Mim. Kitab ini (al-Qur-an) diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah, perlihatkanlah kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku kitab yang sebelum (al-Qur'an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar.” Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tidak dapat memperkenankan (doanya) sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka. Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari Kiamat) niscaya sembahan-sembahan mereka itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.

Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ memberitahukan bahwa Dia menurunkan al-Qur-an kepada hamba dan Rasul-Nya, Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam, semoga shalawat tetap terlimpah padanya sampai hari Kiamat. Dan Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ menyifati diri-Nya dengan keperkasaan yang tidak terbatas serta perkataan dan perbuatan-Nya yang penuh hikmah. Selanjutnya Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ berfirman:

{مَا خَلَقْنَا السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ}

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar, (Al-Ahqaf: 3)

tidak sia-sia atau main-main.

{وَأَجَلٌ مُسَمًّى}

Dan dalam waktu yang ditentukan. (Al-Ahqaf: 3)

Yakni, sampai waktu yang telah ditetapkan, tidak kurang dan tidak lebih.
Firman Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ:

{وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ}

Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. (Al-Ahqaf. 3)

Mereka menghindar dari peringatan yang ditujukan kepada mereka. Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ telah menurunkan al-Qur-an dan mengutus Rasul untuk mereka, tapi mereka berpaling dari semua itu. Mereka akan mengetahui akibat dan perbuatan mereka itu.

Selanjutnya Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ berfirman:

{قُلْ}

Katakanlah, (Al-Ahqaf: 4)

kepada orang-orang musyrik yang menyembah Allah juga menyembah selain­-Nya,

{أَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا مِنَ الأرْضِ}

Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah, perlihatkanlah kepadaku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini. (Al-Ahqaf: 4)

Tunjukkanlah kepadaku tempat di bumi ini yang diciptakan oleh sesembahan kalian selain Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ.

{أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَوَاتِ}

Atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit. (Al-Ahqaf: 4)

Mereka tidak memiliki persekutuan (dengan Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ) dalam penciptaan langit dan bumi. Sesembahan selain Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ itu tidak memiliki apapun. Sesungguhnya kekuasaan,  kerajaan dan pengaturan terhadap segala sesuatu adalah hak Allah azza wa jalla. Bisa-bisanya kalian menyembah selain Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ bersama-Nya dan menyekutukan-Nya? Siapa yang memberitahukan kalian tentang hal itu? Apakah Allah memerintahkan hal itu kepada kalian? Ataukah hanya yang kalian ada-adakan sendiri?

Karena itulah Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ berfirman,

{اِئْتُونِي بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَذَا}

Bawalah kepadaku kitab yang sebelum (al-Qur-an) ini. (Al-Ahqaf: 4)

Yakni, datangkan salah satu kitab dari kitab-kitab yang diturunkan Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ kepada para Nabi yang memerintah kalian untuk menyembah patung-patung ini.

{أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ}

atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu). (Al-Ahqaf: 4)

Kalimat ٍأَثَارَةٍ مِنْ عِلْم artinya dalil yang jelas. Maksudnya, datangkanlah dalil yang jelas atas tindakan yang kalian lakukan ini,

{إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ}

Jika kamu adalah orang-orang yang benar. (Al-Ahqaf: 4)

Maka kalian tidak memiliki dalil, baik aqli maupun naqli, atas kebenaran tindakan kalian. Karena itulah, ahli qira-ah yang lain membacanya dengan bunyi: "ٍأَوْ أثَرَة مِنْ عِلْمٍ". Artinya, datangkanlah ilmu yang benar yang kalian warisi dari salah seorang generasi sebelum kalian. Sebagaimana yang dikatakan Mujahid tentang firman Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ, أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ, ia berkata: artinya seseorang yang mewariskan ilmu pengetahuan.

Firman Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ,

{وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ}

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tidak dapat memperkenankan (doanya) sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka. (Al-Ahqaf: 5)

Yaitu tidak ada yang lebih sesat melebihi orang yang menyembah patung selain Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ dan meminta darinya sesuatu  yang tidak bisa dikabulkan oleh benda tersebut hingga hari kiamat, sedangkan patung itu sendiri tidak mengetahui apa yang diminta. Ia pun tidak bisa mendengar, melihat dan tidak juga bisa memukul, sebab patung hanyalah batu yang merupakan  benda mati.

Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ berfirman,

{وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ}

Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari Kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (Al-Ahqaf: 6)
Ayat ini senada dengan firman Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ

{وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا كَلا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا}

Dan mereka menjadikan selain Allah ilah-ilah (sesembahan) agar menjadi penolong bagi mereka. Sekali-kali tidak, mereka (yang disembah selain Allah itu) akan mengingkari penyembahan mereka dan akan menjadi musuh bagi mereka (yang menyembahnya). (Maryam: 81-82)

Sesembahan itu akan mengkhianati mereka pada saat-saat mereka sangat membutuhkan pertolongan. Nabi Ibrahim Khaliilul Rahman (kekasih Allah yang Maha Pengasih), berkata, (sebagaimana yang diabadikan oleh Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ),

{إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ}

Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong. (Al-'Ankabut:25)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive