Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, September 17, 2018

Bolehkah Mandi Junub di Sungai atau Empang?

Bolehkah Mandi Junub di Sungai atau Empang?
Assalamu’aikum Ustadz, bagaimana cara mandi junub/wajib jika di sungai atau empang? (bukan di kamar mandi). Apa stlh baca niat langsung nyemplung aja. Syukron

Dari Boy

Jawaban:

Wa alaikumus salam

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Para ulama menyebutkan bahwa mandi junub ada 2 hukum,
  1. Mandi junub yang sempurna (al-Ghaslu al-Kamil)
  2. Mandi junub yang memiliki status minimal sah sebagai mandi junub (al-Ghaslu al-Mujzi’)
✔ Pertama, al-Ghaslu al-Kamil, mandi junub yang nilainya sempurna.

Itulah mandi junub yang memenuhi semua rukun dan sunah-sunah dalam mandi. Dan ciri khas mandi junub yang sempurna, sebelumnya didahului dengan membersihkan organ intim kemudian dilanjutkan dengan wudhu.

✔ Kedua, al-Ghaslu al-Mujzi’, yaitu mandi yang memiliki status minimal sah.

Itulah mandi junub yang HANYA memenuhi bagian yang menjadi rukun saja, tanpa melakukan sunah-sunah mandi.

Dan rukun mandi ada 2 (Fiqh Sunah, Sayid Sabiq, 1/72):

✅ Niat untuk membersihkan hadats besar atau berniat untuk mandi besar

✅ Membasahi seluruh tubuh dengan air, dari ujung rambut hingga ujung kaki

Al-Mubarokfuri menukil beberapa keterangan ulama,

‎وقالوا إن انغمس الجنب في الماء ولم يتوضأ أجزأه يعني الوضوء ليس بواجب في غسل الجنابة وهو قول الشافعي وأحمد وإسحاق وهو قول أبي حنيفة وأصحابه قال الشافعي في الأم فرض الله تعالى الغسل مطلقا لم يذكر فيه شيئا يبدأ به قبل شيء فكيفما جاء به المغتسل أجزأه إذا أتى بغسل جميع بدنه

Para ulama mengatakan, ketika orang yang junub membasahi dirinya ke dalam air, dan tidak wudhu maka mandinya sah. Artinya, wudhu itu tidak junub dalam mandi junub. Ini adalah pendapat as-Syafii, Ahmad, Ishaq, Abu Hanifah dan ulama madzhab hanafiyah. as-Syafii dalam al-Umm mengatakan, ‘Allah mejunubkan mandi secara mutlak. Tanpa menyebutkan sesuatu yang harus dikerjakan sebelumnya. Karena itu, apapun cara yang dilakukan orang yang mandi junub maka mandinya sah, selama dia membasahi seluruh tubuhnya.’

Al-Mubarokfuri juga menukil keterangan adanya ijma ulama,

‎قال بن عبد البر هو أحسن حديث روي في ذلك فإن لم يتوضأ قبل الغسل ولكن عم جسده ورأسه ونواه فقد أدى ما عليه بلا خلاف لكنهم مجمعون على استحباب الوضوء قبل الغسل

Ibnu Abdil Bar mengatakan, hadis A’isyah adalah hadis terbaik yang menjelaskan masalah tata cara mandi. Namun jika seseorang tidak wudhu sebelum mandi, akan tetapi dia membasahi seluruh badannya dan kepalanya, serta berniat mandi junub, maka dia telah melakukan mandi junub yang sah, tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Akan tetapi mereka sepakat, bahwa dianjurkan wudhu sebelum mandi. (Tuhfah al-Ahwadzi, 1/299)

Berdasarkan keterangan di atas, orang yang junub kemudian dia mandi di kolam renang atau di empang atau dia mengguyur air ke seluruh badannya, selama diiringi niat untuk mandi besar maka sah mandinya dan suci dari hadas besar.

Allahu a’lam

👤 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive