Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, October 30, 2018

Mengangkat Tangan dalam Berdo'a ketika Jum'atan

Mengangkat Tangan dalam Berdo'a ketika Jum'atan
Bolehkah mengangkat tangan ketika berdo'a pd waktu Jum'atan?

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Ada cara yang berbeda dalam berdo'a antara khatib dan makmum. Kita akan mencoba merinci masing-masing.

๐Ÿ”ฐ Pertama, cara berdo'a yang benar bagi khatib Jum'atan

Dianjurkan bagi khatib untuk mengangkat jari telunjuk tangan kanan ketika mulai berdo'a.

Ada beberapa hadis yang menunjukkan hal ini, diantaranya,

☑ Pertama hadis dari Hushain bin Abdurrahman, bahwa beliau pernah bersama sahabat Ammarah bin Ruaibah Radhiyallahu ‘anhu mengikuti Jum'atan. Ketika itu khatibnya adalah Bisyr bin Marwan. Pada saat berdo'a, Bisyr mengangkat kedua tangannya. Spontan sahabat Ammarah mengatakan,

ู‚َุจَّุญَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู‡َุงุชَูŠْู†ِ ุงู„ْูŠَุฏَูŠْู†ِ ู„َู‚َุฏْ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…َุง ูŠَุฒِูŠุฏُ ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْ ูŠَู‚ُูˆู„َ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ู‡َูƒَุฐَุง

Semoga Allah menghinakan kedua tangan ini. Sungguh aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo'a ketika berkhutbah, tidak lebih dengan mengangkat tangannya seperti ini.

Lalu beliau berisyarat dengan jari telunjuk tangannya. (HR. Muslim 2053, dan Abu Daud 1106).

☑ Hadis kedua, dari sahabat Sahl bin Sa’d Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

ู…َุง ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุดَุงู‡ِุฑًุง ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ู‚َุทُّ ูŠَุฏْุนُูˆ ุนَู„َู‰ ู…ِู†ْุจَุฑِู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุนَู„َู‰ ุบَูŠْุฑِู‡ِ ูˆَู„َูƒِู†ْ ุฑَุฃَูŠْุชُู‡ُ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ู‡َูƒَุฐَุง؛ ูˆَุฃَุดَุงุฑَ ุจِุงู„ุณَّุจَّุงุจَุฉِ ูˆَุนَู‚َุฏَ ุงู„ْูˆُุณْุทَู‰ ุจِุงู„ุฅِุจْู‡َุงู…ِ

Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika berdo'a di atas mimbar maupun yang lainnya. Namun saya melihat beliau melakukan seperti ini.

Lalu beliau berisyarat dengan jari telunjuknya dan menggenggam jari yang lain. (HR. Abu Daud 1107).

As-Syaukani menuliskan,

ูˆุงู„ุญุฏูŠุซุงู† ุงู„ู…ุฐูƒูˆุฑุงู† ููŠ ุงู„ุจุงุจ ูŠุฏู„ุงู† ุนู„ู‰ ูƒุฑุงู‡ุฉ ุฑูุน ุงู„ุฃูŠุฏูŠ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ู†ุจุฑ ุญุงู„ ุงู„ุฏุนุงุก

Dua hadis yang disebutkan dalam masalah ini menunjukkan dibencinya mengangkat kedua tangan ketika berdo'a di atas mimbar. (Nailul Authar, 3/322).

Penegasan lain juga disampaikan Syaikhul Islam,

ูˆูŠูƒุฑู‡ ู„ู„ุฅู…ุงู… ุฑูุน ูŠุฏูŠู‡ ุญุงู„ ุงู„ุฏุนุงุก ููŠ ุงู„ุฎุทุจุฉ ูˆู‡ูˆ ุฃุตุญ ุงู„ูˆุฌู‡ูŠู† ู„ุฃุตุญุงุจู†ุง ู„ุฃู†َّ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅู†َّู…ุง ูƒุงู† ูŠุดูŠุฑ ุจุฃุตุจุนู‡ ุฅุฐุง ุฏุนุง

Dibenci bagi imam untuk mengangkat kedua tangan ketika berdo'a pada saat khutbah. Inilah pendapat yang kuat dalam madzhab hambali. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya berisyarat dengan telunjuknya ketika berdo'a. (al-Ikhtiyarat al-Fiqhiyah, hlm. 440).

๐Ÿ”ฐ Kedua, cara makmum ketika mendengar do'a imam

Bagi makmum, dibolehkan untuk mengaminkan imam.

Dr. Abdul Aziz al-Hujailan mengatakan,

ู„ุง ุฅุดูƒุงู„ ููŠ ุฌูˆุงุฒ ุงู„ุชุฃู…ูŠู† ุนู„ู‰ ุฏุนุงุก ุงู„ุฎุทูŠุจ ููŠ ุฎุทุจุฉ ุงู„ุฌู…ุนุฉ ، ูˆุงู„ุฌู‡ุฑ ุจู‡ ุนู†ุฏ ู…ู† ูŠู‚ูˆู„ ุจุนุฏู… ุญุฑู…ุฉ ุงู„ูƒู„ุงู… ุญุงู„ ุงู„ุฎุทุจุฉ ูˆู‡ู… ุงู„ุดุงูุนูŠุฉ ููŠ ุงู„ู‚ูˆู„ ุงู„ุตุญูŠุญ ุนู†ุฏู‡ู…

Kita meyakini, boleh mengaminkan do'a khatib ketika khutbah Jum'at. Dan boleh mengeraskannya, menurut pendapat yang menyatakan tidak haram berbicara ketika khutbah, yaitu madzhab Syafiiyah berdasarkan pendapat yang kuat dalam madzhabnya.

Dr. Abdul Aziz juga menyebutkan pendapat hambali,

ูˆุฃู…ุง ู…ู† ู‚ุงู„ ุจุชุญุฑูŠู… ุงู„ูƒู„ุงู… ุญุงู„ ุงู„ุฎุทุจุฉ ู…ุทู„ู‚ุง ูู„ู… ุฃุทู„ุน ุนู„ู‰ ู‚ูˆู„ ู„ู‡ู… ููŠ ุฐู„ูƒ ุฅู„ุง ุงู„ุญู†ุงุจู„ุฉ ููŠ ุงู„ุตุญูŠุญ ุนู†ุฏู‡ู… ูุฅู†ู‡ู… ู‚ุงู„ูˆุง : ูŠุณู† ุงู„ุชุฃู…ูŠู† ุณุฑุง ، ูˆู‡ูˆ ุงุฎุชูŠุงุฑ ุดูŠุฎ ุงู„ุฅุณู„ุงู…

Sementara menurut ulama yang mengharamkan bicara secara mutlak bagi makmum ketika mendengar khutbah, saya tidak menjumpai satu pendapat mereka selain madzhab hambali menurut pendapat yang kuat dalam madzhabnya. Mereka menyatakan, ‘Dianjurkan bagi makmum membaca amin dengan pelan.’ Dan ini merupakan pendapat Syaikhul Islam. (Khutbah al-Jumu’ah wa Ahkamuha al-Fiqhiyah, hlm. 341).

Apakah harus mengangkat tangan?

Ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Dan yang benar tidak disyariatkan. Mengingat tidak dijumpai adanya riwayat bahwa para sahabat mengangkat tangan ketika mengaminkan do'a khatib.

Dalam Fatwa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

ูˆุฃู…ุง ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ู„ู…ู† ูŠุคู…ู† ุฎู„ู ุฏุนุงุก ุงู„ุฎุทูŠุจ ูู‚ุฏ ุงุฎุชู„ู ููŠู‡: ู‡ู„ ูŠุฑูุน ูŠุฏูŠู‡ ุฃู… ู„ุง ؟ ูู…ู†ู‡ู… ู…ู† ู…ู†ุนู‡ ูˆุญุฌุชู‡ู… ููŠ ุฐู„ูƒ ุฃู†ู‡ ู„ู… ูŠุซุจุช ุงู„ุฑูุน ูˆู„ูˆ ุซุจุช ู„ู†ู‚ู„ ุฅู„ูŠู†ุง

Untuk makmum yang mengamini do'anya khatib, ada perbedaan pendapat, apakah harus mengangkat tangan ataukah tidak? Ada yang berpendapat, tidak perlu mengangkat tangan. Alasan mereka, tidak adanya riwayat yang menganjurkan angkat tangan ketika berdo'a. Andaikan ada riwayat, akan ada nukilan yang sampai ke kita. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 4095)

Sehingga untuk makmum, dia mengaminkan do'a imam, namun dengan suara pelan dan tidak perlu mengangkat tangan.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive