Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, December 6, 2018

Fatwa Lajnah Daimah Tentang Hari Raya Bertepatan Dengan Hari Jum'at

Fatwa Lajnah Daimah Tentang Hari Raya Bertepatan Dengan Hari Jum'at
Fatwa no. 21160 diterbitkan tanggal 8 Dzulqa’dah 1420 H.

Alhamdulillah wahdah, was shalatu was salamu ‘ala man laa nabiyya ba’dah, amma ba’du,

Terdapat banyak pertanyaan terkait peristiwa hari raya yang bertepatan dengan hari Jum'at. Baik idul fitri maupun idul adha. Apakah Jum'atan tetap wajib dilaksanakan bagi mereka yang telah melaksanakan shalat id? Bolehkah mengumandangkan adzan di masjid yang diadakan shalat dzuhur? Dan beberapa pertanyaan terkait lainnya. Untuk itu, Lajnah Daimah menerbitkan fatwa berikut:

Dalam permasalahan ini, ada beberapa hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dana keterangan sahabat yang menjelaskan hal itu. Diantaranya:

๐Ÿ”˜ Pertama, hadis Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu, bahwa Muawiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepadanya: “Apakah anda pernah mengikuti hari raya yang bertepatan dengan hari Jum'at di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?” “Lalu apa yang beliau lakukan?” Jawab Zaid:

ุตู„ู‰ ุงู„ุนูŠุฏ ุซู… ุฑุฎุต ููŠ ุงู„ุฌู…ุนุฉ، ูู‚ุงู„: ู…ู† ุดุงุก ุฃู† ูŠุตู„ูŠ ูู„ูŠุตู„

Beliau shalat id, dan memberi keringanan untuk tidak shalat Jum'at. Beliau berpesan: ‘Siapa yang ingin shalat Jum'at, hendaknya dia shalat.’” (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai, ibn Majah, Ad-Darimi).

๐Ÿ”˜ Kedua, hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ู‚ุฏ ุงุฌุชู…ุน ููŠ ูŠูˆู…ูƒู… ู‡ุฐุง ุนูŠุฏุงู†، ูู…ู† ุดุงุก ุฃุฌุฒุฃู‡ ู…ู† ุงู„ุฌู…ุนุฉ، ูˆุฅู†ุง ู…ุฌู…ุนูˆู†

Pada hari ini terkumpul dua hari raya (Jum'at dan id). Siapa yang ingin shalat hari raya, boleh baginya untuk tidak Jum'atan. Namun kami tetap melaksanakan Jum'atan.” (HR. Abu Daud, Ibn Majah, Ibnul Jarud, Baihaqi, dan Hakim).

๐Ÿ”˜ Ketiga, hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan:

ุงุฌุชู…ุน ุนูŠุฏุงู† ุนู„ู‰ ุนู‡ุฏ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูุตู„ู‰ ุจุงู„ู†ุงุณ ุซู… ู‚ุงู„: ู…ู† ุดุงุก ุฃู† ูŠุฃุชูŠ ุงู„ุฌู…ุนุฉ ูู„ูŠุฃุชู‡ุง ูˆู…ู† ุดุงุก ุฃู† ูŠุชุฎู„ู ูู„ูŠุชุฎู„ู

Pernah terkumpul dua hari raya dalam sehari di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau mengimami shalat id, dan berkhutbah: “Siapa yang ingin Jum'atan, silahkan datang Jum'atan. Siapa yang ingin tidak hadir Jum'atan, boleh tidak hadir.” (HR. Ibn Majah).

Sementara dalam riwayat At-Thabrani di Al-Mu’jam Al-Kabir, dinyatakan bahwa Ibnu Umar menceritakan:

ุงุฌุชู…ุน ุนูŠุฏุงู† ุนู„ู‰ ุนู‡ุฏ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: ูŠูˆู… ูุทุฑ ูˆุฌู…ุนุฉ، ูุตู„ู‰ ุจู‡ู… ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุงู„ุนูŠุฏ، ุซู… ุฃู‚ุจู„ ุนู„ูŠู‡ู… ุจูˆุฌู‡ู‡ ูู‚ุงู„: ูŠุง ุฃูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ ุฅู†ูƒู… ู‚ุฏ ุฃุตุจุชู… ุฎูŠุฑุงً ูˆุฃุฌุฑุงً ูˆุฅู†ุง ู…ุฌู…ุนูˆู†، ูˆู…ู† ุฃุฑุงุฏ ุฃู† ูŠุฌู…ุน ู…ุนู†ุง ูู„ูŠุฌู…ุน، ูˆู…ู† ุฃุฑุงุฏ ุฃู† ูŠุฑุฌุน ุฅู„ู‰ ุฃู‡ู„ู‡ ูู„ูŠุฑุฌุน

Pernah terkumpul dua hari raya dalam sehari di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, idul fitri dan hari Jum'at. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami shalat id, lalu berkhutbah di hadapan para sahabat: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian telah mendapatkan kebaikan dan pahala, namun kami akan tetap melaksanakan Jum'atan. Siapa yang ingin ikut Jum'atan bersama kami, silahkan ikut. Siapa yang ingin pulang ke keluarganya, silahkan pulang.”

๐Ÿ”˜ Keempat, hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ุงุฌุชู…ุน ุนูŠุฏุงู† ููŠ ูŠูˆู…ูƒู… ู‡ุฐุง ูู…ู† ุดุงุก ุฃุฌุฒุฃู‡ ู…ู† ุงู„ุฌู…ุนุฉ ูˆุฅู†ุง ู…ุฌู…ุนูˆู† ุฅู† ุดุงุก ุงู„ู„ู‡

Terkumpul dua hari raya pada hari ini. Siapa yang ingin shalat id, maka boleh baginya untuk tidak ikut Jum'atan. Dan kami akan tetap melaksanakan Jum'atan, insyaaAllah.” (HR. Ibn Majah, kata Al-Bushiri: Sanadnya shahih dan perawinya tsiqat).

๐Ÿ”˜ Kelima, riwayat dari Atha bin Abi Rabah, beliau menceritakan: “Abdullah bin Zubair pernah mengimami kami shalat id pada hari Jum'at di pagi hari. Kemudian (si siang hari) kami berangkat Jum'atan. Namun Abdullah bin Zubair tidak keluar untuk mengimami Jum'atan, sehingga kami shalat (dzuhur) sendiri-sendiri. Ketika itu, Ibnu Abbas sedang di Thaif. Ketika kami datang ke Thaif, kami ceritakan kejadian ini dan beliau mengatakan, ‘Dia (Ibn Zubair) sesuai sunah.’” (HR. Abu Daud). Dalam riwayat Ibnu Khuzaimah terdapat tambahan, bahwa Ibnu Zubair mengatakan:

ุฑุฃูŠุช ุนู…ุฑ ุจู† ุงู„ุฎุทุงุจ ุฅุฐุง ุงุฌุชู…ุน ุนูŠุฏุงู† ุตู†ุน ู…ุซู„ ู‡ุฐุง

Saya melihat Umar bin Khatab, ketika ada dua hari raya yang bersamaan, beliau melakukan seperti itu.

๐Ÿ”˜ Keenam, riwayat dari Abu Ubaid, bekas budak Ibnu Azhar, bahwa beliau pernah mengalami kejadian berkumpulnya dua hari raya di zaman Utsman bin Affan. Ketika itu hari Jum'at. Kemudian beliau shalat hari raya, lalu berkhutbah:

ูŠุง ุฃูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ ุฅู† ู‡ุฐุง ูŠูˆู… ู‚ุฏ ุงุฌุชู…ุน ู„ูƒู… ููŠู‡ ุนูŠุฏุงู†، ูู…ู† ุฃุญุจ ุฃู† ูŠู†ุชุธุฑ ุงู„ุฌู…ุนุฉ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุนูˆุงู„ูŠ ูู„ูŠู†ุชุธุฑ، ูˆู…ู† ุฃุญุจ ุฃู† ูŠุฑุฌุน ูู‚ุฏ ุฃุฐู†ุช ู„ู‡

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya pada hari ini terkumpul dua hari raya. Siapa diantara penduduk pedalaman yang ingin menunggu Jum'atan maka hendaknya dia menunggu (tidak pulang). Dan siapa yang ingin pulang, aku izinkan dia untuk pulang.” (HR. Bukhari dan Malik dalam Al-Muwatha’)

๐Ÿ”˜ Ketujuh, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa terkumpul dua hari raya di hari Jum'at, beliau berkhutbah setelah shalat id:

ู…ู† ุฃุฑุงุฏ ุฃู† ูŠุฌู…ุน ูู„ูŠุฌู…ุน، ูˆู…ู† ุฃุฑุงุฏ ุฃู† ูŠุฌู„ุณ ูู„ูŠุฌู„ุณ

Siapa yang ingin menghadiri Jum'atan, silahkan datang. Siapa yang ingin tetap di rumah, silahkan duduk di rumahnya (tidak berangkat Jum'atan).” (HR. Ibn Abi Syaibah dan Abdur Razaq).

Berdasarkan beberapa hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, keterangan dan praktek sejumlah sahabat radhiyallahu ‘anhum, serta pendapat yang dianut oleh mayoritas ulama, maka Lajnah Daimah memutuskan hukum berikut:

1. Orang yang telah menghadiri shalat id, mendapat keringanan untuk tidak menghadiri Jum'atan. Dan dia wajib shalat dzuhur setelah masuk waktu dzuhur. Akan tetapi jika dia tidak mengambil keringanan, dan ikut shalat Jum'at maka itu lebih utama.

2. Orang yang TIDAK menghadiri shalat id maka tidak termasuk yang mendapatkan keringanan ini. Karena itu, kewajiban Jum'atan tidak gugur baginya, sehingga dia wajib berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Jum'at. Jika di masjid tempatnya tidak ada shalat Jum'at maka dia shalat dzuhur.

3. Wajib bagi takmir masjid atau petugas Jum'atan untuk mengadakan Jum'atan di masjidnya, untuk menyediakan sarana bagi mereka yang tidak shalat id atau orang yang ingin melaksanakan Jum'atan. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam khutbahnya: “Namun kami tetap melaksanakan Jum'atan” sebagaimana disebutkan dalam hadis-hadis di atas.

4. Orang yang shalat id dan mengambil keringanan untuk tidak Jum'atan, dia wajib shalat dzuhur setelah masuk waktu dzuhur.

5. Tidak disyariatkan mengumandangkan adzan di hari itu, kecuali adzan di masjid yang diadakan shalat Jum'at. Karena itu, tidak disyariatkan melakukan adzan dzuhur di hari itu.

6. Pendapat yang menyatakan bahwa orang yang shalat id maka gugur kewajibannya untuk shalat Jum'at dan shalat dzuhur pada hari itu, adalah pendapat yang tidak benar. Oleh sebab itu, para ulama menghindari pendapat ini, dan menegaskan salahnya pendapat ini, karena bertentangan dengan ajaran dan menganggap ada kewajiban yang gugur tanpa dalil.

Allahu a’lam, wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammadin wa aalihii wa shahbihii wa sallam..

๐Ÿ‘ฅ Ditandatangi oleh:
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh
Anggota : Abdullah bin Abdurrahman Al-Ghadyan, Bakr bin Abdullah Abu Zaid, dan Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan

Demikian Fatwa Lajnah Daimah, dengan beberapa penyesuaian.

๐Ÿ‘ค Dialihbahasakan oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive