Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, January 18, 2019

Menjamak Ashar dengan Jum'atan

Bolehkah Menjamak Ashar dengan Jum'atan?
Bolehkah menjamak shalat asar dengan Jum'atan? Matur nuwun.

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Ulama berbeda pendapat tentang hukum menjamak shalat asar dengan Jum'atan.

⚜ Pendapat pertama, hukumnya boleh.

Ini merupakan pendapat Syafiiyah, dibenaran oleh as-Suyuthi, az-Zarkasyi, dan yang difatwakan ar-Ramli.

Diantara dalil pendapat ini,

Jum'atan diqiyaskan dengan shalat zuhur. Sehingga bisa dijamak dengan shalat asar.

⚜ Pendapat kedua, hukumnya terlarang.

Ini merupakan pendapat madzhab hambali dan sebagian ulama syafiiyah.

Diantara dalil pendapat ini,

✅ Pertama, bahwa tidak dijumpai dalil Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamak Jum'atan dengan shalat asar.

✅ Kedua, mengqiyaskan Jum'atan dengan shalat dzuhur adalah qiyas yang bertentangan dengan objek qiyas (qiyas ma’al fariq). Di sana ada perbedaan yang sangat jelas antara Jum'atan dengan shalat dzuhur.

✅ Ketiga, hukum asal shalat harus dikerjakan tepat waktu, hingga terdapat dalil yang membolehkan jamak. Sementara tidak dijumpai dalil itu.

Dalam as-Syarh al-Mumthi dinyatakan,

وفيه شرط خامس: أن لا تكون صلاة الجمعة، فإنّه لا يصح أن يجمع إليها العصر، وذلك لأن الجمعة صلاة منفردة مستقلة في شروطها وهيئتها وأركانها وثوابها أيضاً، ولأن السنّة إنما وردت في الجمع بين الظهر والعصر، ولم يرد عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه جمع العصر إلى الجمعة أبداً،

فلا يصح أن تقاس الجمعة على الظهر لما سبق من المخالفة بين الصلاتين، بل حتى في الوقت على المشهور من مذهب الحنابلة فوقتها من ارتفاع الشمس قدر رمح إلى العصر، والظهر من الزوال إلى العصر وأيضاً الجمعة لا تصح إلا في وقتها، فلو خرج الوقت تصلّى ظهراً، والظهر تصح في الوقت وتصح بعده للعذر.

Terdapat syarat yang kelima untuk bolehnya jamak, yaitu selain Jum'atan. Karena tidak sah menjamak Jum'atan dengan shalat asar. Karena Jum'atan adalah shalat tersendiri, memiliki syarat, tata cara, rukun, dan janji pahala yang berbeda dengan shalat dzuhur. Karena yang ada dalam dalil adalah jamak antara dzuhur dan asar. Sementara tidak dijumpai riwayat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau menjamak shalat asar dengan Jum'atan.

Karena itu, tidak benar mengqiyaskan antara Jum'atan dengan shalat dzuhur. Terdapat perbedaan sangat jelas antara kedua shalat ini. Bahkan sampai dalam masalah waktu pelaksanaannya. Menurut pendapat yang masyhur dalam madzhab hambali, waktu Jum'atan dimulai sejak matahari sudah meninggi hingga mendekati asar. Sementara waktu dzuhur antara tergelincirnya matahari sampai menjelang asar. Demikian pula, Jum'atan tidak boleh dilakukan kecuali di batas waktu yang ditentukan. Jika waktu shalat Jum'at telah habis, diganti dengan dzuhur. Karena shalat dzuhur bisa dilakukan setelah waktunya setelah udzur.

(as-Syarh al-Mumthi’, 4/402).

InsyaaAllah pendapat kedua yang lebih kuat. Atau setidaknya lebih mendekati sikap hati-hati.

Allahu a’lam.

👤 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive