Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, August 14, 2019

Tata Cara Takbir Muqoyyad

Tata Cara Takbir Muqoyyad
Bismillah, tanya ustadz:

1. Manakah lebih di dahulukan/utama, dzikir setelah sholat atau takbir di setiap selesai sholat wajib di hari-hari tasyrik?

2. Adakah batasan jumlah takbir setelah sholat wajib?

Jawaban:

Takbir muqoyyad setelah sholat 5 waktu pada hari Nahar (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah), merupakan perkara yang disyariatkan.

Diantara dalil yang mendasarinya adalah firman Allah Tabaraka wa Ta'ala :

‎وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

"Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang berbilang..." [QS Al-Baqarah 203]

Imam Al Bukhari menukil penafsiran dari sahabat Abdullah bin Abbas -radhiyallahu anhuma-, bahwa yang dimaksud dengan beberapa hari yang berbilang adalah hari-hari tasyriq.

Adapun tentang mana yang lebih diprioritaskan, apakah dzikir setelah sholat ataukah bertakbir muqoyyad karena hari tasyriq ?

Perkara ini diperselisihkan oleh para ulama, setidaknya ada 3 pendapat yaitu :

🔰 Langsung bertakbir setelah sholat sebelum berdzikir, yakni imam setelah sholat dan masih dalam keadaan menghadap kiblat. Sebagaimana yang diterangkan oleh imam al mardawi dalam al inshof : 5/374, beliau juga menyebutkan beberapa ulama dari mazhab hambali yang berpendapat seperti itu.

🔰 Bertakbir setelah membaca dzikir istighfar 3x dan allahumma antas salam...dst. Alasannya, karena dzikir tersebut bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah sholat 5 waktu, berbeda halnya dengan takbir muqoyyad karena hari tasyriq. Demikian yang dipegang oleh syeikh Muhammad bin Ibrahim dan Allamah Ibnul Utsaimin -rahimahullah- [Lihat syarhul Mumti' : 5/163].

🔰 Tawwaquf dalam masalah ini. Yakni mereka tidak menguatkan salah satu dari kedua pendapat tersebut diatas. Hal ini yang dipilih oleh syeikhul islam Ibnu Taimiyah.

Yang rojih menurut kami, adalah pendapat yang kedua, alasannya :

✔ Dasar pensyariatan dzikir setelah sholat, seperti istighfar dan allahumma antas salam...dst, berdasarkan hadits fi'liyah (perbuatan) Nabi shallalahu alaihi wasallam, sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang shohih.

✔ Berbeda halnya dengan takbir muqoyyad dihari tasyriq, tidak atau belum kita temukan riwayat dari Nabi shallalahu alaihi wasallam secara marfu', bahwa beliau melakukan hal tersebut. Yang ada adalah riwayat atsar dari para sahabat, seperti Abdullah bin Abbas -radhiyallahu anhuma-.

✔ Dzikir istighfar 3x dan allahumma antas salam....dst, merupakan dzikir yang melekat dan tak terpisahkan dari sholat 5 waktu, baik dihari-hari tasyriq maupun hari lainnya.

Mengenai bilangan takbir muqoyyad tersebut, tidak/belum kita temukan riwayat dari Nabi secara marfu, ataupun atsar dari para sahabat maupun tabi'in yang membatasi jumlah bilangan takbir yang dibaca setelah sholat pada hari-hari tasyriq, sehingga semua kembali kepada keinginan dan kemampuan seseorang untuk bertakbir.

❗ Peringatan:
Tidak disyariatkan melakukan takbir muqoyyad setelah sholat lima waktu yang dibaca secara berjamaah, sebagaimana yang kita lihat sebagian kaum muslimin melakukannya.

Al-Allamah Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin -rahimahullah- menjelaskan :

‎《أما التكبير الجماعي بصوت واحد فهذا ليس من السنة، بل كل واحدٍ يكبر وحده لنفسه، هذا التكبير يسن للرجال أن يجهروا به، وأما النساء فلا تجهر به لا في البيت ولا في السوق.》

"Adapun takbir jama'i (secara berjamaah) dengan satu suara, tidak termasuk dalam sunnah. Bahkan seharusnya setiap orang bertakbir secara sendiri-sendiri. Takbir tersebut disunnahkan bagi kaum pria untuk mengeraskannya, adapun kaum wanita dengan tidak mengeraskan suaranya, baik dirumah maupun dipasar." [Fatawa Nuur Alad Darb, kaset no 355].

Allohu Ta'ala A'lam.

👤 Dijawab oleh Ustadz Hilal Abu Naufal

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive