Banyak sudah terjadi dalam kehidupan, berubahnya seseorang dalam pemikiran dan amalan. Kemaren pemahaman atau amalannya A, hari ini B, besoknya C.
Dulu mengHARAMkan musik, sekarang membolehkan. Dulu membid'ahkan acara maulid, sekarang tidak mengapa, dulu mengatakan acara ulang tahun meniru orang kafir, sekarang tidak apa-apa dan lain sebagainya.
Kenapa ini bisa terjadi?
Diantara sebab yang paling mempengaruhi adalah berikut ini,
Pertama, Ilmunya yang tidak kokoh.
Seseorang itu, kalau ilmunya tidak kokoh, ketika dia membaca tulisan atau mendengar ceramah seseorang, mesti mudah terombang ambing, mudah terbawa hanyut, mudah mengikuti kemana angin bertiup, mudah ragu dan bimbang dan mudah berubah keyakinan.
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullahu :
" الراسخ فِي الْعلم لَو وَردت عَلَيْهِ من الشّبَه بِعَدَد أمواج الْبَحْر مَا أزالت يقينه وَلَا قدحت فِيهِ شكا ". مفتاح دار السعادة (1/ 140)
"Ar-Rāsikh fil 'ilmi (orang yang kokoh dalam ilmu) itu, andai engkau datangkan syubhat sebanyak gelombang di lautan niscaya tidaklah menghilangkan keyakinannya, dan tidak pula membuatnya ragu". [Miftāh Dāris Sa'ādah 1/140].
Kedua, bergaul akrab dengan ahlul hawa.
Dikarenakan sering bergaul akrab dengan ahlul hawa, membaca tulisannya dan mendengar omongannya, akhirnya dia pun berubah. Walaupun dia itu dulunya diatas pemahaman yang benar dan seorang salafi sejati.
Berkata Syaikh Rabi’ bin Hadi ‘Umair al-Madkhali hafidzahullah :
الآن من ترون من الحزبيين –في هذه البلاد- كلهم أصلهم سلفيون في هذه البلاد.
"Sekarang ini, siapa yang kalian saksikan dari orang-orang hizbiyin –di negeri-negeri ini-. Mereka semuanya asalnya dahulu adalah orang-orang salafy di negeri-negeri tersebut".
كلهم ضاعوا بسبب المخالطة والمعاشرة والقراءة والسماع لأهل الأهواء.
"Mereka semua lalu menjadi hilang disebabkan karena bergaul dan bersahabat dengan ahlul ahwa’ (para pengekor hawa nafsu) serta membaca tulisan dan mendengarkan ucapan mereka".
كل من ترونه الآن ويقال عنهم فلان حزبي وفلان حزبي…كلهم ما ضاعوا إلا بهذه الوسيلة
"Semua orang yang kalian saksikan sekarang ini dan dikatakan tentang mereka “Si Fulan adalah seorang hizby, dan Fulan adalah seorang hizby…”, mereka semua tidaklah hilang selain karena sebab ini".
Mereka mengambil pandangan ini, yaitu:
آخذ الحق وأترك الباطل
"Aku Mengambil kebenaran dan meninggalkan kebathilan".
فيأخذ الباطل ويترك الحق. ويصبح عدوا للحق حربا على أهله!
"Tetapi yang terjadi adalah mereka justru mengambil kebatilan dan meninggalkan kebenaran. Lalu keesokan harinya, mereka telah memusuhi al-Haq dan memerangi para pengikut al-Haq tersebut!” [Fatawa asy Syaikh Rabi’ 14/350].
Mari introspeksi diri masing-masing, apakah diri-diri ini sudah terkena syubhat (FITNAH) atau belum? Perhatikan perkataan seorang sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang seseorang yang terindikasi terkena syubhat (FITNAH).
Berkata Hudzaifah radhiyallahu anhu :
" إذا أحب أحدكم أن يعلم أصابته الفتنة أم لا ، فلينظر فإن كان رأى حلالا كان يراه حراما فقد أصابته الفتنة ، وإن كان يرى حراما كان يراه حلالا فقد أصابته " .
"Apabila salah seorang diantara kalian ingin mengetahui apakah terkena FITNAH atau tidak maka hendaknya ia melihat dirinya. Jika ia melihat sesuatu yang HALAL sebagai perkara yang HARAM berarti sungguh dia telah terkena FITNAH. Dan jika ia melihat sesuatu yang HARAM sebagai perkara yang HALAL maka sungguh dia telah terkena FITNAH". (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok 4/514 - Hadits Sanad Shahih atas syarat Bukhari dan Muslim).
Berkata Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu,
إنَّ الضَّلَالَةَ حَقَّ الضَّلَالَةِ: أَنْ تَعْرِفَ مَا كُنْتَ تُنْكِرُ، وتُنْكِرَ مَا كُنْتَ تَعْرِفُ، وَإِيَّاكَ وَالتَّلَوُّنَ فِي الدِّيْنِ؛ فَإِنَّ دِيْنَ اللهِ وَاحِدٌ
“Sungguh kesesatan yang sebenar-benarnya adalah: engkau menganggap MA'RUF kepada sesuatu yang sebelumnya engkau anggap MUNGKAR, atau engkau menganggap MUNGKAR kepada sesuatu yang sebelumnya engkau anggap MA'RUF. Janganlah berubah-ubah dalam agama! Karena agama Alloh itu satu.” (Al-Ibaanah Al-Kubra’).
AFM
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.