Diantara jahatnya hasad, orang yang hasad tidak ingin naik menyamaimu tapi ia mau kau yang turun agar sama rendah dengannya, jika kamu turun barulah ia puas dan bahagia.
Diantara jahatnya hasad, ia merusak amal sholeh sebagaimana api membakar kayu, sangat panas dan cepat dalam membakar.
Iblis dahulu sangat rajin beribadah bertahun-tahun, sehingga disebutkan dalam jajaran para malaikat, namun tatkala datang pendatang baru…Adam… yang dimuliakan Allah dengan ilmu, sehingga malaikat dan iblis diperintah sujud kepadanya, rupanya iblis tak kuasa melihat pendatang baru yang dimuliakan.
Ia merasa dialah yang lebih utama untuk dimuliakan, ia lebih dahulu ada dan lebih dahulu beribadah, iapun hasad dan protes terhadap keputusan Allah. Ia rela kafir, rela masuk neraka, daripada sujud kepada pendatang baru,
Itulah hasadnya iblis, ia bukan mau upgrade seperti Adam akan tetapi ia mau Adam untuk rendah terhina seperti dirinya dalam neraka jahannam. Saking jahatnya hasad, iblis belum puas hanya dengan Adam, bahkan ia mau seluruh keturunan Adam (termasuk saya dan anda) juga bersamanya dibakar neraka.
Seluruh amal ibadah iblis, yang dikerjakan begitu lama, pun lenyap karena hasad, begitu cepat, karena membaranya api hasad yang membakar amal ibadahnya.
Hasad adalah dosa pertama kali di langit, yang menjerumuskan iblis pada kesengsaraan abadi karena cemburu dengan pendatang baru…
Maka waspadalah jangan sampai anda hasad kepada pemain baru, apakah pedagang baru, atau dokter baru, ustadz baru, dll. Semoga Allah menjauhkan hasad dari kita.
Ustadz Firanda Andirja, MA, حفظه الله تعالى
------------------------------
🟩 Follow Instagram https://instagram.com/kajianislamadina?utm_medium=copy_link
🟩 Gabung dalam WAGroup Kajian ISLAMADINA ▶️ Click https://chat.whatsapp.com/FMoCjNYpVRnEl81yyKtjMl
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.