Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, November 17, 2022

Amalan Dzikir Yang Dianjurkan Setelah Shalat Shubuh dan Shalat Maghrib

Amalan Dzikir Yang Dianjurkan Setelah Shalat Shubuh dan Shalat Maghrib
Bismillah...

Assalamualaikum ustadz setiap kali selesai shalat shubuh dan maghrib apakah dianjurkan membaca,

"Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit wa huwa 'ala kulli syai'in qadir

Sebanyak 10x sebelum berpaling atau mengubah posisi duduk tahiyat? Jazakumullah khairan

Jawab: 

Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Betul, dianjurkan membaca kalimat dzikir tersebut sehabis shalat shubuh dan shalat Maghrib sebanyak sepuluh kali. Disebutkan dalam hadits ada tambahan "biyadihil khairu" sebagaimana berikut,

لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحي ويميت بيده الخير وهو على كل شيء قدير 

"Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiit biyadihil khairu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir

(Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan pujian, Dia-lah Dzat yang menghidupkan dan mematikan, Di TanganNya-lah seluruh kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).

Riwayat yang paling hasan tanpa kalimat, "Sebelum berpaling atau mengubah duduk tahiyyatnya" karena sanadnya dha'if disebabkan Syahr bin Hausyab sebagaimana yang disampaikan Al-'Allamah Al-Wadi'i.

Jadi kalimat dzikir tersebut bisa dibaca setelah berpaling ataupun setelah mengubah posisi duduk tahiyyat; dalam hal ini ada kelonggaran, yang terpenting dibaca setelah membaca istighfar tiga kali dan allaahumma antassalaam wa minkassalaam tabaarakta rabbanaa yaa dzal jalaali wal ikraam.

Adapun keutamaannya, "Setiap satu kalimat dari dzikir tersebut ditulis untuknya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejelekan, dan pada setiap satu kalimat kedudukannya seperti memerdekakan hamba sahaya, dan pada hari itu dia tidak berhak mendapat dosa di luar dosa kesyirikan dan kalimat itu menjadi penjaga dirinya dari kejelekan dan gangguan setan.

(HR. Ahmad 25340 dan Ath-Thabarani "Al-Kabir" 23/887)


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02qfNCNnvwpdVQ9iGJVLgC2nCFacN1bWGuTiYUSuDjTZfeaf5QLafXeWg93xqTjngfl&id=100001764454087

https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive