Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, November 12, 2022

Tanda Kemunafikan Dalam Shalat

Tanda Kemunafikan Dalam Shalat
Bismillah...

Sifat-sifat kemunafikan kadang melekat kepada seorang muslim. Ini bisa diketahui ketika mengerjakan shalat. Hal ini disebutkan tanda-tandanya oleh seorang ulama ahlussunnah wal jamaah. 

Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah :

‏فهذه ست صفات في الصلاة من علامات النفاق

- الكسل عند القيام إليها 

- ومراءاة الناس في فعلها 

- وتأخيرها 

- ونقرها 

- وقلة ذكر الله فيها 

- والتخلف عن جماعتها

"Ini 6 sifat diantara tanda-tanda kemunafikan dalam shalat.

1. Malas ketika berdiri untuk menegakkannya.

2. Ingin dilihat manusia (riya) ketika mengerjakannya.

3. Mengakhirkannya (menunda-nunda waktu shalat).

4. Gerakannya terlalu cepat.

5. Sedikit mengingat Allah di dalamnya.

6. Tidak hadir (tidak mengerjakannya) secara berjamaah." (Ash-Shalah wa Hukmu Tarikiha, jilid 1 hlm. 173).

Berikut ini dalil dan uraian tentang perkataan beliau di atas tentang tanda kemunafikan dalam shalat :

Pertama, Malas Mendirikannya

Allah Ta'ala berfirman :

وَإِذا قامُوا إِلَى الصَّلاةِ قامُوا كُسالى

"Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas". (An-Nisa: 142), hingga akhir ayat. 

Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu anhu :

يُكْرَهُ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ إِلَى الصَّلاَةِ وَهُوَ كَسْلَانٌ ، وَلَكِنْ يَقُوْمُ إِلَيْهَا طَلقَ الْوَجْهِ ، عَظِيْمَ الرَّغْبَةِ ، شَدِيْدَ الْفَرْحِ ، فَإِنَّهُ يُنَاجِي اللهَ تَعَالَى ، وَإِنَّ اللهَ أَمَامَهُ يَغْفِرُ لَهُ وَيُجِيْبُهُ إِذَا دَعَاهُ . ثُمَّ يَتْلُو ابْنُ عَبَّاسٍ هَذِهِ الْآيَةَ : وَإِذَا قَامُوْا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوْا كُسَالَى

Dibenci (dimakruhkan) seorang muslim mendirikan shalat dengan keadaan malas. Akan tetapi hendaknya dia mendirikannya dengan wajah yang ceria, minat (hasrat) yang besar dan kegembiraan yang sangat, karena sesungguhnya dia sedang bermunjat kepada Allah Ta'ala. Dan sesungguhnya Allah dihadapkannya. Dia akan mengampuni (kesalahan) nya dan mengabulkan permohonannya apabila dia berdoa. Lalu Ibnu ‘Abbas membaca ayat (yang menjelaskan sebagian sifat orang-orang munafik): “Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.” (Tafsir Ibnu Katsir) .

Kedua, Riya

Allah Ta'ala berfirman :

يُرَاءُونَ النَّاسَ

"Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia". (An-Nisa: 142).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

 أي : لا إخلاص لهم [ ولا معاملة مع الله بل إنما يشهدون الصلاة تقية من الناس ومصانعة لهم ] ; ولهذا يتخلفون كثيرا عن الصلاة التي لا يرون غالبا فيها كصلاة العشاء وقت العتمة ، وصلاة الصبح في وقت الغلس 

"Yakni : Tiada ikhlas bagi mereka, dan amal mereka bukan karena Allah, melainkan hanya ingin disaksikan oleh manusia untuk melindungi diri mereka dari manusia; mereka melakukannya hanya dibuat-buat. Karena itu, mereka sering sekali meninggalkan salat yang sebagian besarnya tidak kelihatan di mata umum, seperti salat Isya di hari yang gelap, dan salat Subuh di saat pagi masih gelap". (Tafsir Ibnu Katsir) . 

Ketiga, Mengakhirkan Shalat

Berkata Anas Bin Malik radhiyallahu anhu :

أَصَلَّيْتُمْ الْعَصْرَ قُلْنَا لَا إِنَّمَا انْصَرَفْنَا السَّاعَةَ مِنْ الظُّهْرِ قَالَ فَصَلُّوا الْعَصْرَ قَالَ فَقُمْنَا فَصَلَّيْنَا فَلَمَّا انْصَرَفْنَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ جَلَسَ يَرْقُبُ صَلَاةَ الْعَصْرِ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيْ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَ أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

"Apakah kalian sudah shalat Ashar?" Kami menjawab. Belum, kami baru saja selesai dari waktu shalat Zhuhur." dia berkata, "Kerjakanlah shalat Ashar."Kemudian kami shalat Ashar, dan setelah kami selesai, dia berkata; "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Itulah shalatnya orang munafik, duduk menunggu waktu shalat Ashar, hingga apabila telah berada pada dua tanduk setan, maka dia berdiri lalu mematuk-matuk empat kali (Shalat empat rakaat dengan cepat) tanpa berdzikir kepada -Allah Azza wa Jalla- kecuali sedikit." (HR. Ibnu Majah - Hadits Shahih) . 

Keempat dan Kelima, Cepat Shalatnya dan Sedikit Mengingat Allah.

Allah Ta'ala berfirman :

وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

"Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali". (An-Nisa: 142)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

"تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ: يَجْلِسُ يَرْقُب الشَّمْسَ، حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَي الشَّيْطَانِ، قَامَ فَنَقَر أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا".

"Itulah salat orang munafik, itulah salat orang munafik, itulah salat orang munafik, dia duduk seraya memperhatikan matahari; di saat matahari berada di antara dua tanduk setan (yakni saat-saat hendak tenggelam), barulah ia berdiri, lalu mematuk (maksudnya salat dengan cepat) sebanyak empat patukan (rakaat) tanpa menyebut Allah kecuali sedikit sekali". (HR. Imam Malik - Al Muwaththa). 

Keenam, Shalatnya Tidak Berjamaah Di Masjid.

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam telah bersabda:

"أَثْقَلُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا، وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ، ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ، مَعَهُمْ حُزَم مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ، فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ"

"Salat yang paling berat bagi orang-orang munafik ialah salat Isya dan salat Subuh. Seandainya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak. Dan sesungguhnya aku telah berniat akan memerintahkan agar salat didirikan, kemudian aku perintahkan seorang lelaki untuk salat sebagai imam bersama orang-orang. Lalu aku sendiri berangkat bersama-sama sejumlah orang yang membawa seikat kayu (masing-masingnya) untuk menuju ke tempat kaum yang tidak ikut salat (berjamaah), lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api". (HR. Bukhari Muslim). 

Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat kemunafikan. 


https://www.facebook.com/903924823277358/posts/pfbid02ww9FKhkj2HWmTRj7qbeFQu171T2SjbVU4zepLoLogZUaiSo87sKJRyb7XFTJFBTul/

AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive