Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, January 3, 2023

Hati-Hati Jangan Mudah Mengkafirkan Sesama Muslim

Hati-Hati Jangan Mudah Mengkafirkan Sesama Muslim
Bismillah...

Orang-orang yang ber-intisab kepada madzhab Asy'ariyyah sering mengklaim dirinya sebagai Ahlussunnah dalam berakidah padahal ada perbedaan mendasar antara Ahlussunnah dan Asy'ariyyah dalam masalah iman.

Ahlussunnah mengatakan iman adalah ucapan lisan, i'tiqad dalam hati dan amalan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan berkurang dengan kemaksiatan sebagaimana yang ditunjukkan oleh dalil-dalil Al-Qur'an was Sunnah serta petunjuk para salaf.

Diantaranya adalah firman Allah Ta’ala,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka gemetar, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnya mereka bertawakkal” (QS al-Anfâl: 2)

وَيَزِيدُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ٱهْتَدَوْا۟ هُدًى

Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.” (Q.S. Maryam: 76)

وَيَزْدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمَٰنًا

Supaya orang yang beriman bertambah imannya.” (Q.S. Al-Mudatsir: 31)

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS al-Mujaadilah: 11)

هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِيمَٰنًا مَّعَ إِيمَٰنِهِمْ

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).” (Q.S. Al-Fath: 4)

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.’ Maka, perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.'” (Q.S. Ali ‘Imran: 173)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَإِذَا مَآ أُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَٰذِهِۦٓ إِيمَٰنًا ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فَزَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ, وَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كَٰفِرُونَ

Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surah ini?’ Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surah itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (Q.S At-Taubah: 124-125)

Sedangkan Asy'ariyyah sebetulnya terpengaruh oleh paham Murjiah yaitu menganggap iman cukup dalam hati berupa i'tiqad (keyakinan) semata tidak perlu diungkapkan secara lisan maupun amal perbuatan.

Sebab itu kita sering mendengar ucapan sebagian orang yang terpengaruh madzhab Asy'ariyyah ini yang menolak diajak taat seperti mengulurkan jilbab atau ketika diingatkan bahaya mengucapkan kalimat kufur yang melanggar akidah, dia berkata, "Yang penting hatinya!".

Padahal di sana ada pembatal iman yang pemicunya dari ucapan lisan seperti mengolok-olok agama Allah dalam keadaan sadar dan tidak dipaksa. 

Allah ta'ala berfirman,

قل أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزئون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم

Katakanlah (kepada orang munafik, hai Muhammad), '"apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian mengolok-olok, jangan kamu mencari-cari alasan karena kamu telah kafir setelah beriman.”' (At-Taubah: 65-66)

Syaikh Al-'Allamah Sulaiman bin Abdillah rahimahullah mengatakan,

من استهزأ بالله أو بكتابه أو برسوله أو بدينه : كفر ولو لم يقصد حقيقة الاستهزاء إجماعا

Barangsiapa mengolok-olok Allah atau kitab-Nya atau Rasul-Nya atau agama-Nya dia kafir berdasarkan ijma' ulama meskipun dia tidak bermaksud mengolok-olok.” (Taisirul 'Azizil Hamid hlm. 617)

Apa yang disampaikan disini bukan untuk bermudah-mudahan takfir atau mengkafirkan sesama muslim. Namun sebagai peringatan dari pendangkalan akidah yang nyata dan dari ucapan yang dapat menggugurkan iman.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02AxMs38WBP1rxdApmMxSR1D5ujhEL9U1CHei48MeCBMLwNrHTbTXG1GQhdUggcpPwl&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive