Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, March 23, 2023

Kapan Pertama Kali Puasa Diwajibkan?

Kapan Pertama Kali Puasa Diwajibkan?
Bismillah...

Para ulama berkata di awal-awal Islam kaum muslimin dahulu diberi pilihan antara berpuasa ataukah membayar fidyah. Sebagaimana firman Allah ta'ala,

وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين فمن تطوع خيرا فهو خير له وأن تصوموا خير لكم إن كنتم تعلمون

Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya wajib membayar fidyah (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” 

(QS. Al-Baqarah: 184)

Namun kemudian pilihan itu dihapus (yang benar dihapus bagi orang yang mampu berpuasa sedangkan yang tidak mampu karena lanjut usia atau sakit yang tidak mungkin sembuh ayat tersebut tetap berlaku mereka boleh berbuka tetapi membayar fidyah) dan Allah mewajibkan puasa atas setiap individu berdasarkan firman-Nya,

فمن شهد منكم الشهر فليصمه

Karena itu barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah dia berpuasa.” 

(QS. Al-Baqarah: 185)

Semua ini mengandung hikmah bahwa pensyariatan berlaku secara bertahap tidak sekaligus dan ini dalil bahwa syariat Islam adalah syariat yang rahmah bagi manusia. 

Karena mereka pada waktu itu belum terbiasa berpuasa, andaikata langsung diwajibkan maka hal itu akan memberatkan mereka. 

Sebab itu mereka diberi pilihan antara puasa ataukah membayar fidyah dan setelah mantap keimanan mereka dan jiwa mereka sudah siap menjalankan syariat dan sudah terbiasa dengan puasa, barulah Allah wajibkan atas mereka berpuasa.

Puasa Ramadhan baru diwajibkan pada tahun ke 2 hijriah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah berpuasa sembilan kali Ramadhan maka jadilah puasa Ramadhan sebagai kewajiban dan merupakan salah satu rukun Islam.

Barangsiapa yang mengingkari kewajibannya maka dia telah kafir. Dan barangsiapa yang tidak berpuasa tanpa udzur meski dia mengakui kewajibannya maka dia telah berbuat dosa besar dan menanggung hukuman dan wajib baginya bertaubat." 

(It-haf Ahlil Iman bi Durus Syahri Ramadhan hlm. 159-160 Syaikh Al-'Allamah Shalih Al-Fawzan)


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02jyWhifHAwpN8sFgQxgViK3oGC2C3VDKyqngn9tbARjkwwQsquTGKJmGykNqVuQSGl&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq


Baca juga: https://muslim.or.id/55959-status-orang-yang-meninggalkan-puasa-ramadhan.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive