Peristiwa terbunuhnya Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib sesungguhnya tidaklah lebih dahsyat dibandingkan dengan terbunuhnya para Nabi.
Sebagaimana yang kita ketahui, betapa tragisnya pembunuhan Nabi Yahya ‘alaihissalam dan ayah beliau Nabi Zakariyya.
Begitu pula pembunuhan terhadap Umar bin Al-Khatthab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum.
Tentu kedudukan mereka semua lebih utama dibandingkan Al-Husain radhiyallahu ‘anhu.
Sebab itu, tidak sepantasnya seseorang menampar-nampar wajahnya atau merobek-robek pakaiannya tatkala mengingat terbunuhnya Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan,
ليس منا من لطم الخدود وشق الجيوب ودعا بدعوى الجاهلية
“Bukanlah termasuk golonganku orang yang menampar-nampar pipinya dan merobek-robek pakaiannya (demi meratapi kematian seseorang), dan menyerukan seruan-seruan jahiliah.”
(HR. Al-Bukhari 1294 dan Muslim 103)
Faedah "Hiqbah Minat Tarikh"
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
