Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, February 23, 2024

Ibadah Inabah

Ibadah Inabah
Bismillah...

Inabah artinya kembali. Ini semakna dengan makna taubat. Jadi taubat dan inabah memiliki makna yang sama. 

Ada sebagian ulama yang membedakan antara inabah dan taubat. Menurut mereka inabah memiliki makna lebih khusus dari taubat. Pada inabah ada penekanan makna, karena inabah mengandung makna taubat yang disertai dengan menyambut seruan Allah dan tidak merasa berat terhadap ajakan tersebut. Karena kadang ada orang yang bertaubat, lalu meninggalkan kesalahannya dan tidak kembali melakukannya, namun rasa sambutannya kepada Allah sangat lemah. Merasa berat meninggalkan maksiatnya, walau ia bisa meninggalkannya. Oleh karena itu Allah berfirman :

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan *kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya* sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54)

Maksudnya kembalilah kalian dan sambutlah seruan Allah, sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).

Allah ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Taubat dan inabah itu dibatasi oleh waktu. Taubat dan inabah akan Allah terima sebelum adzab datang dan nyawa sampai di tenggorokan, dan sebelum matahari terbit dari timur. Ayat diatas menunjukkan bahwa inabah termasuk ibadah yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah.

Allah ta’ala berfirman,

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” (Qs. An-Nisa : 18)

Dari Abu Musa ‘Abdullah bin Qais Al Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيئُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيئُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu membuka tanganNya di waktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari, dan Allah membuka tanganNya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di malam hari. Begitulah, hingga matahari terbit dari barat." [HR Muslim (no. 2759)]

Dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ.

Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan." [At Tirmidzi (no. 3537), Al Hakim (IV/257), Ibnu Majah (no. 4253)]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ.

Barangsiapa taubat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubatnya“. [Muslim (no. 2703), dari sahabat Abu Hurairah]

[Diringkas oleh Ustadz Abu Ubaidillah al Atsariy dari kitab Syarah al ushul Ats Tsalatsah karya DR. Shalih Fauzan]


======🌴🌴🌴🌴🌴======

https://abuubaidillah.com/ibadah-inabah

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive