Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, February 24, 2024

Kebenaran dan Yang Mendakwahkannya, Mesti Banyak Musuhnya

Kebenaran dan Yang Mendakwahkannya, Mesti Banyak Musuhnya
Bismillah...

Sudah sunnatullah, kebenaran dan yang mendakwahkannya, mesti banyak yang membenci dan memusuhi. Sekelas Nabi shallallahu alaihi wa sallam saja, tidak luput dari orang-orang yang membenci dan memusuhinya. Bahkan dari karib kerabatnya sendiri. Padahal beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya, paling hikmah dalam berdakwah, paling lembut dan santun dalam mengajak orang, paling berilmu dan paling sempurna metode dan thariqat dakwahnya. 

Allah Ta'ala berfirman, 

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الأِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً (سورة الأنعام: 112)

"Dan demikianlah Kami jadikan untuk setiap nabi musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan." (QS Al An’am: 112) 

Kebenaran dan yang membawa kebenaran itu pasti akan ditolong. Maka tidak usah berputus asa karena banyaknya musuh dan kekuatan orang yang menentang kebenaran. 

Berkata Syekh Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

علينا أن لا نيأس لكثرة الأعداء وقوة من يقاوم الحق فإن الحق منصور ممتحن. [شرح كشف الشبهات ص 64-65]

Wajib bagi kita untuk tidak putus asa, karena banyaknya musuh dan kekuatan orang yang menentang kebenaran, karena sesungguhnya kebenaran itu akan ditolong dan akan menang. (Syarh Kasyfusy Syubuhat, halaman 64-65).

Dan berkata Syekh Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

الحق منصور و إن قل أتباعه والباطل مخذول و لو كثر أتباعه

Kebenaran itu akan ditolong walaupun sedikit pengikutnya. Dan kebatilan itu akan dihinakan walaupun banyak pengikutnya. (Syarah al-Kafiyah asy- Syafiyah 1/178).

Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah:

الحق منصور وممتحنٌ فلا تعجب فهذي سنة الرحمن وبذاك يظهر حزبه من حزبه ولأجل ذاك الناس طائفتان

Kebenaran (al-haq) itu akan senantiasa mendapatkan pertolongan, namun juga penuh dengan rintangan

Maka engkau tidak perlu heran, karena semua itu sudah menjadi ketetapan Allah yang Maha pengasih

Dengan itulah, akan nampak jelas mana tentera Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mana musuhnya

Dan dengan itu pula, manusia terpisah menjadi dua kelompok (antara yang selamat dan yang tersesat). Syair An Nuniyah (1/17)

Mungkin orang akan bertanya, kok kelihatannya kebenaran itu selalu kalah, tabligh akbar ustadz salafi dibubarkan, pembangunan masjid dihentikan, bahkan dibakar dan lain sebagainya. Ketahuilah, bahwa selama hati ini kokoh di atas al haq, maka al haq itu pasti menang.

Imam Ahmad rahimahullah ditanya pada zaman fitnah:

ألم تر كيف انتصر الباطل على الحق؟؟ فقال أحمد: "كلا، مادامت القلوب ثابتةً فالحق هو المنتصر".

(المدخل ٣٠٠/١)

Apakah engkau tidak melihat bagaimana kebathilan itu telah memperoleh kemenangan atas alhaq ? Berkatalah al-Imam Ahmad : sekali-kali tidak, selama hati itu kokoh diatas alhaq, maka alhaq itulah yang akan menang. [Al-Mudkhil 1/300].

Bersabar dan tingkatkan kesabaran dalam menegakkan kebenaran, pertolongan Allah pasti dan sungguh pasti akan datang. Dan musuh-musuh dakwah dari kalangan hizbiyyun harokiyyun mubtadiyyun akan meleleh dan lenyap.

Berkata Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah :

وأنا متأكد لو قام أهل السنة بالدعوة إلى الله، لذابت كل هذه الحزبيات، لأنها مبنية على التلبيس وعلى الخداع.

"Saya yakin seandainya Ahlus Sunnah bangkit mendakwahkan agama Allah, niscaya semua hizbiyyah (fanatisme kelompok atau golongan) akan meleleh lenyap, karena hizbiyyah dibangun di atas talbis (tindakan mencampur adukkan kebenaran dan kebathilan) serta penipuan." (Qam’ul Mu’anid, hlm. 392).


AFM


🌴🌴🌴

https://www.facebook.com/share/p/vbfcPaegJRUqBpu8/

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive