Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, September 19, 2018

Amalan Para Ulama di Hari Jum'at

Amalan Para Ulama di Hari Jum'at
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Hari Jum'at adalah hari istimewa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai pemimpin semua hari. Dari Abu Lubabah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ

Sesungguhnya hari Jum'at adalah pemimpin semua hari, dan hari yang paling mulia di sisi Allah… (HR. Ahmad 15548, Ibnu Majah 1137 dan dihasankan al-Albani)

Di hari Jum'at, Allah sediakan satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

Dalam hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum'at, lantas beliau bersabda,

‎فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

Di hari Jum'at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.” (HR. Bukhari 935, Muslim 2006, Ahmad 10574 dan yang lainnya)

Karena itulah, para ulama di masa silam (salaf) memberikan perhatian besar terhadap hari Jum'at. Mereka berusaha menjaga amal selama hari Jum'at. Kita lihat beberapa riwayat dari mereka,

‎قال أحد السلف: “من استقامت له جمعته، استقام له سائر أسبوعه.”

Sebagian ulama salaf mengatakan, “Barangsiapa bisa istiqamah pada hari Jum'at maka dia akan bisa istiqamah di hari yang lain.

Ada orang soleh menasehatkan,

‎ما دعوت الله بدعوة بين العصر والمغرب يوم الجمعة، إلا استجاب لي ربي حتى استحييت

Tidaklah aku berdoa pada hari Jum'at antara waktu ashar hingga maghrib melainkan Rabku mengabulkan hingga aku merasa malu.

Ibadah Para Ulama Salaf Ketika Hari Jum'at Setelah Asar

Ada beberapa kegiatan ibadah ulama setelah asar di hari Jum'at. Kita sebutkan diantaranya,

1. Riwayat dari Thawus

‎كان طاووس بن كيسان إذا صلى العصر يوم الجمعة، استقبل القبلة، ولم يكلم أحدًا حتى تغرب الشمس

Imam Thawus bin Kaisan apabila selesai shalat asar pada hari Jum'at, beliau menghadap kiblat, dan tidak berbicara dengan siapapun sampai maghrib. (Tarikh Wasith, hlm. 187)

2. Riwayat dari al-Mufadhal bin Fadhalah,

‎كان المفضل بن فضالة إذا صلى عصر يوم الجمعة، خلا في ناحية المسجد وحده، فلا يزال يدعو حتى تغرب الشمس

Al-Qadhi Al-Mufadhal bin Fadhalah apabila selesai shalat asar pada hari Jum'at, beliau menyendiri di pojok masjid dan terus berdoa hingga matahari terbenam. (Akhbar al-Qudhat, 3/238)

3. Riwayat dari Said bin Jubair – murid senior Ibnu Abbas –,

‎وكان سعيد بن جبير إذا صلى العصر، لم يكلم أحدًا حتى تغرب الشمس – يعني كان منشغل بالدعاء

Said bin Jubair apabila usai shalat ashar pada hari Jum'at, beliau tidak berbicara dengan siapapun sampai terbenam matahari – karena sibuk berdoa. (Zadul Ma’ad, 1/394)

Keikhlasan Mereka dalam Berdoa di Hari Jum'at

Berdoa dengan tulus, menghadirkan perasaan sangat butuh di hadapan Allah, termasuk diantara sebab mustajabnya doa… para ulama salaf sangat khusyu dalam berdoa seusai asar di hari Jum'at.

Diriwayatkan dalam Tarikh Damaskus, dari Zakariya bin Adi,

‎كان الصلت بن بسطام التميمي يجلس في حلقة أبي جناب يدعون بعد العصر يوم الجمعة قال فجلسوا يوما يدعون وكان قد نزل الماء في عينيه فذهب بصره فدعوا وذكروا بصره في دعائهم فلما كان قبل غروب الشمس عطس عطسة فإذا هو يبصر بعينيه وإذا قد رد الله عليه بصره

Bahwa as-Shult bin Bushtom at-Tamimi duduk di halaqah Abu Jinab. Mereka berdoa setelah asar di hari jum’at. Suatu ketika di hari Jum'at, saat mereka sedang berdoa, tiba-tiba mata Shutl bin Busthom ketetesan cairan dan langsung buta. Akhirnya kawan-kawannya mendoakan dan menyebut-nyebut kesembuhan untuk Shult dalam doa mereka. sebelum matahari terbenam, beliau bersin sekali, tiba-tiba beliau bisa melihat dengan kedua matanya. Allah telah mengembalikan pandangannya.  (Tarikh Damaskus, 64/140)

Selayaknya kita tidak sia-siakan kesempatan emas ini untuk banyak mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala…

Allahu a’lam.

👤 Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive