Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, September 26, 2018

Menyoal Imlek dan Hujan

Menyoal Imlek dan Hujan
Tidak sekali atau dua kali, tetapi sudah berkali-kali, bahkan mungkin sudah sering kita mendengar perkataan orang-orang yang mengaitkan antara turunnya hujan dengan hari imlek alias lebaran Cina. Padahal, Rasulullah pernah mengabarkan tentang kufurnya seorang yang menyandarkan turunnya hujan dengan keberadaan bintang. Rasulullah menyatakan di dalam hadits qudsi bahwa Allah berfirman,

‎“أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِيْ مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِيْ كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا، فَذَلِكَكَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ.“

Diantara hamba-Ku ada yang menjadi beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Adapun yang mengatakan, “Kami telah diberi hujan karena keutamaan dan rahmat Allah”, maka itulah orang yang beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang-bintang. Sedangkan bagi yang mengatakan, “Kami telah diberi hujan dengan bintang ini dan bintang itu,’ maka itulah orang yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.’” [HR. Bukhari dan Muslim]

Hadits di atas dijelaskan oleh para ulama, bahwa yang dimaksudkan hukum kufur pada teks yaitu bisa menjadi kufur akbar (besar) atau kufur ashgar (kecil). Kufur akbar (besar) alias menjadi kafir dianggap murtad keluar dari Islam. Adapun kufur ashgar (kecil) yaitu yang tidak menjadikan pelakunya murtad keluar dari islam.

Hukumnya menjadi kufur akbar adalah ketika ada seorang yang meyakini bahwa hanya bintang-bintang sendiri itulah yang menyebabkan turunnya hujan tanpa mengaitkan dengan kekuasaan dan kehendak Allah. Sedangkan hukumnya menjadi syirik asghar adalah ketika ada orang yang masih meyakini bahwa yang menurunkan hujan adalah Allah sedangkan kedudukan bintang-bintang hanya sebagai penyebab turunnya hujan saja, ini hukumnya syirik ashgar karena dia telah menyakini sesuatu yang bukan sebab menjadi sebuah sebab. Maka ketahuilah bahwa bintang-bintang atau hari imlek bukanlah sebab turunnya hujan!

Mari kita bersihkan diri dari keyakinan kufur ini, dan jangan biarkan orang-orang yang kita cintai masih menyimpan keyakinan syirik ini. Sekali lagi, hari imlek bukanlah penyebab turunnya hujan! Akan tetapi hujan adalah karunia dari Allah semata, tidak ada hubungannya dengan hari imlek, firman-Nya,

‎“وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ“

Dan jika kamu menanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab, “Allah”. Katakanlah, “Segala puji bagi Allah”. Tetapi kebanyakan mereka tidak memahami.” [QS. Al-Ankabut: 63].

Semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat.

👤 Ditulis oleh: Hamba Allah

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive