Setiap muslim akan mendapat ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam bentuk yang beragam, ujian itu mewarnai perjalanan hidup seorang hamba. Dari situlah akan tergambar apakah seorang muslim dapat istiqamah di jalan Allah saat berada dalam keadaan susah, atau tidak.
Namun bagaimana bila seseorang terlihat sedemikian bahagia dalam hidupnya? Kehidupan rumah tangga yang sangat harmonis, anak-anak yang sehat dan cerdas, kondisi finansial yang lebih dari cukup, dan terlihat begitu rajin beribadah.
Bisa jadi, itu semua adalah ujian. Apakah ia akan bersyukur atau malah sombong. Apakah harta yang diperolehnya halal atau syubhat. Apakah ia bersedekah harta dengan jumlah yang fantastis, atau jumlah yang sama dengan orang lain yang berada dalam kondisi finansial di bawahnya.
Simaklah hadis berikut :
Wahai Rasul, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya, dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai kondisi agamanya. Bila agamanya begitu kuat (kokoh) maka makin berat ujiannya. Bila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai kualitas agamanya. Seorang hamba akan senantiasa mendapat cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa. (HR. Tirmidzi)
Apakah kita merasa tidak diuji? Perasaan tersebut bisa jadi adalah ujian bagi kita.
🌸 Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, Insya Allah pahala besar menanti Anda.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
