Dari shahabat Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
“Pada saat perang Uhud, Gigi taring Nabi –shollallahu ‘alaihi wasallam- patah, dahi di wajahnya terluka sehingga (terlihat) darah mengalir di wajah“. Kemudian beliau berkata:
«كَيْفَ يُفْلِحُ قَوْمٌ فَعَلُوا هَذَا بِنَبِيِّهِمْ وَهُوَ يَدْعُوهُمْ إِلَى اللَّهِ؟»
“Bagaimana bisa selamat; suatu kaum yang melakukan perbuatan ini kepada nabi mereka, dalam keadaaan ia (yakni nabi tersebut) menyeru mereka kepada Allah?”
[ HR. Muslim no. 1791-(104), At-Tirmidzi no. 3002, 3003, Ahmad no. 11956, 12831, dan selain mereka. Lafadz yang disebutkan di atas diambil dari “Sunan At-Tirmidzi”. ] , Derajat Hadits: Shohih.
Dishohihkan Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam kitab “Al-Misykah” no.5849.
Ternyata Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam tidak kebal. Kalau seandainya ilmu kebal itu datang dari Islam, niscaya beliau tidak terluka dan mengajarkannya kepada kita -umat Islam-.
Wallahul Muwaffiq. (AH)
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
