Dari shahabat Usamah bin Zaid rodhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan: ”Kala itu Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mengutus kami kepada qobilah Huroqoh yang merupakan anak cabang qobilah Juhainah;
Saat mulai masuk waktu shubuh, kami kagetkan mereka dengan penyerangan.
Saat itu, aku bersama dengan salah seorang shahabat Anshor mengikuti salah seorang dari mereka.
Tatkala kami berhasil mengepungnya, Dia mengucapkan kalimat:
لا إله إلا الله
”Tidak ada tuhan (yang berhak di ibadahi) kecuali Allah”
Melihat keadaan itu, Seorang shahabat Anshor tadi menahan diri untuk tidak membunuhnya.
Namun tetap kutusuk dia dengan tombakku, hingga akhirnya aku pun membunuhnya.
Tatkala kami sampai di Madinah, kejadian itu didengar oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam.
Beliau pun mengatakan kepadaku:
«يَا أُسَامَةُ، أَقَتَلْتَهُ بَعْدَ مَا قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ»
“Wahai Usamah, apakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan: “Laa ilaaha illallah” ?“
Aku menjawab: “Wahai Rasulullah, ia hanya sekedar berlindung (agar tidak dibunuh)”
Beliau shollallahu ‘alaihi wasallam mengulangi lagi: “Apakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan: “Laa ilaaha illallah” ?“
Kalimat itu terus diulangi, hingga aku berangan-angan; ”Seandainya aku belum masuk Islam hari itu”
[ HR. Al-Bukhori no.4269 dan Muslim no.96-(158), lafadz diambil dari “Shohih Al-Bukhori” ]
Derajat Hadits: Shohih.
Al-Imam An-Nawawi rohimahullah memasukkan hadits ini ke dalam bab: “Haramnya membunuh orang kafir setelah ia mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah” “. [ Lihat “Al-Minhaj” (2/98) ]
Wallahul Muwaffiq (AH)
===============================
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
