Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, December 7, 2018

Shalat ‘Ied di Lapangan Ataukah di Masjid?

Shalat ‘Ied di Lapangan Ataukah di Masjid?
Yang utama adalah melakukan shalat ‘ied di lapangan dibanding dengan di masjid. Inilah yang dipraktekkan oleh Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, juga para sahabat dan kaum muslimin setelah itu.

Kata Ibnu Qudamah Al Maqdisi,

Disunnahkan melakukan shalat ‘ied di lapangan. Hal ini diperintahkan oleh ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, juga dianggap baik oleh Al Auza’i dan ulama Hanafiyah. Ini juga menjadi pendapat Ibnul Mundzir.“

Sedangkan Imam Syafi’i berpendapat bahwa jika masjid suatu kampung itu luas, maka lebih baik shalat ‘ied dilaksanakan di masjid. Karena masjid adalah sebaik-baik tempat dan lebih suci. Oleh karena itu ketika ‘ied, penduduk Makkah tetap melaksanakan shalat ‘ied di Masjidil Haram.

Sedangkan menurut kami (Ibnu Qudamah), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar shalat ‘ied menuju lapangan dan beliau meninggalkan masjid beliau. Begitu pula yang dilakukan oleh khulafaur rosyidin setelah beliau. Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkan tempat yang lebih afdhol padahal masjid Nabawi sangat dekat dengan kediaman beliau, begitu pula beliau capek-capek mencari tempat shalat jauh dari rumahnya, lalu beliau memerintahkan untuk meninggalkan suatu yang lebih utama, itu berarti kita diperintahkan untuk meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak mungkin yang beliau perintah malah memiliki sisi kekurangan, lalu yang beliau larang malah lebih sempurna. Dan tidak pernah dinukil pula dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau melaksanakan shalat ‘ied di masjid beliau kecuali jika ada uzur. Demikian yang disepakati oleh para ulama.

Kaum muslimin dari masa ke masa, juga di setiap negeri selalu keluar menuju lapangan. Mereka melakukan shalat ‘ied di tempat tersebut padahal masjid ada yang luas dan ada yang sempit. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tetap melaksanakan shalat ‘ied di lapangan padahal masjidnya memiliki keutamaan (dibanding masjid lainnya). Sebagaimana shalat sunnah di rumah tentu lebih utama dari shalat sunnah di masjid walau masjid tersebut punya keutamaan yang lebih.” (Al Mughni, 3: 260).

Hanya Allah yang beri taufik.

📚 Referensi: Al Muhghni, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, terbitan Dar ‘Alamil Kutub, cetakan tahun 1432 H.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive