Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, February 11, 2019

Cara Mengetahui Akik Dihuni Jin?

Cara Mengetahui Akik Dihuni Jin?
Bagaimana cara mengetahui akik itu dihuni jin? Karena katanya, akik bisa dihuni jin. Trim’s

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

✅ Pertama, jin bisa memasuki benda yang ada di sekitar kita. Sebagaimana jin bisa masuk ke jasad manusia.

Diantara dalil tegas yang menujukkan hal ini adalah hadis dari Ya’la bin Murrah Radhiyallahu ‘anhu. Beliau menceritakan,

Suatu hari ada seorang ibu membawa putranya yang sakit kesurupan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kalimat perintah ke arah anak itu,

اخْرُجْ عَدُوَّ اللَّهِ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ

Keluarlah wahai musuh Allah, Saya Rasullullah..

Seketika anak itu sembuh. Kemudian ibunya menghadiahkan dua ekor kambing, keju dan susu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau mengambil keju, susu, dan satu ekor kambing itu. Sementara satunya dikembalikan. (HR. Ahmad 18014)

✅ Kedua, Allah tegaskan dalam Al-Quran ketika membahas tentang iblis:

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ

Sesungguhnya dia (iblis) dan kabilahnya (semua jin) bisa melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27).

Karena itu, ketika jin masuk ke benda apapun, manusia tidak bisa melihatnya.

Bagaimana kita bisa mengetahuinya?

Kita mengetahuinya dengan pengaruhnya. Ketika dia bisa bergerak-gerak sendiri, atau terbang sendiri, ini indikasi ada jinnya atau dia digerakkan oleh jin.

Cara Penanggulangan

Kami menyarankan, jika anda memiliki benda yang menjadi sarang jin, agar tidak disimpan, sebelum jinnya dihilangkan. Jika anda ingin tetap memilikinya, jin harus diusir, dengan cara yang tidak melanggar syariat. Diantaranya dengan dibacakan ayat al-Quran.

Jika jin tetap nekad bertempat di itu akik, sebaiknya anda rusak akik itu, dengan sebelumnya membaca doa perlindungan dari kejahatan setan.

Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam disihir oleh Labid bin A’sham, orang yahudi, beliau mendatangi simpul sihirnya di sumur Dzi Arwan.

Setelah simpul sihir itu diambil, A’isyah Radhiyallahu ‘anha menawarkan, ‘Ya Rasulullah, mengapa tidak anda bakar saja itu?

Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ أَمَّا أَنَا فَقَدْ عَافَانِى اللَّهُ وَكَرِهْتُ أَنْ أُثِيرَ عَلَى النَّاسِ شَرًّا فَأَمَرْتُ بِهَا فَدُفِنَتْ

Tidak perlu, Allah telah menyembuhkanku, dan saya tidak ingin menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat. Kemudian beliau perintahkan agar sumur itu diurug. (HR. Bukhari 3268, Muslim 5832 dan yang lainnya).

Allahu a’lam.

👤 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive