Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah menjawab[1]:
Saudara wajib memperbaiki hubungan saudara dengan Allรขh Azza wa Jalla . Juga saudara wajib memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah saudara lakukan. Jika ini sudah saudara lakukan, maka cerita-cerita bohong yang mereka sebarkan tidak akan bisa membahayakan saudara. Justru akan membahayakan diri mereka sendiri. Mereka yang berdosa, sementara saudara tidak berdosa.
Yang seharusnya saudara lakukan adalah tidak berteman dengan mereka selama mereka masih melakukan itu, masih menebar berita-berita bohong tentang saudara, masih menyakiti saudara. Janganlah saudara berteman dengan mereka! Karena berteman dengan mereka dalam kondisi seperti sekarang ini bisa jadi hanya akan mendatangkan kerusakan dan keburukan. Bukan hal yang mustahil, akan terjadi tindakan saling menzhalimi antara saudara dengan mereka atau mu’amalah yang kurang baik atau hal-hal buruk lainnya. Maka jauhilah mereka! Kecuali jika saudara memandang bahwa dengan berteman atau bergaul mereka ada harapan untuk menghilangkan pikiran buruk mereka terkait saudara – sambil saudara sendiri terus memperbaiki prilaku dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang pernah saudara lakukan – , maka ini baik.
Adapun, jika bergaul dengan mereka hanya akan menambah keburukan atau menimbulkan tuduhan atau kecurigaan baru terhadap saudara, maka jauhilah mereka dan perbaikilah hubungan saudara dengan Allรขh Azza wa Jalla , maka tidak akan seorang pun yang bisa menimpakan mudharat kepada saudara.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XX/1437H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta
Source : https://almanhaj.or.id/8940-memutus-hubugan-dengan-penyebar-berita-bohong.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.