Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, April 13, 2021

Keluhan Hamba yang Lelah dan Jawaban Allah yang Maha Gagah

1. Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini?

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.” (QS. Al-Baqarah : 155).

2. Mengapakah kami harus diuji dengan wabah Corona seperti ini?

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut : 2)

3. Namun, mengapa harus terjadi pada kami?

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut : 3)

4. Darimana datangnya musibah ini ya Allah?

Dari mana datangnya ini?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri.” (QS. Ali Imran: 165).

5. Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami....

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)

6. Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini....

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 286)

7. Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa....

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139)

8. Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.

Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Hijr: 56)

9. Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini....

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28).

10. Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah?

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

11. Tapi, perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami?

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud: 6)

12. Sudah lebih dari sebulan kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini....

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)

13. Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar?

Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran : 146)

14. Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah?

Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 96)

15. Alhamdulillah. Seberapa banyakkah pahala yang akan Engkau berikan kami?

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)

16. SubhanaLlah... Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah?

Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga), (sambil mengucapkan) ‘Selamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’du : 23-24)

17. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Sekarang kami tenang ya Allah. Kami ridha dengan ketentuan-Mu. Kami bersabar dengan ujian-Mu.

Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.” (QS. Al-Bayyinah : 8)

Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taubah : 72).

-------------------------

Oleh : Cahyadi Takariawan

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, April 6, 2021

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Jumu'ah (9-11)

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Jumu'ah (9-11)
Surah Al-Jumu'ah, 9:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Surah Al-Jumu'ah, 10:

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.

Surah Al-Jumu'ah, 11:

وَاِذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا ۨانْفَضُّوْٓا اِلَيْهَا وَتَرَكُوْكَ قَاۤىِٕمًاۗ قُلْ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang terbaik.

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Monday, April 5, 2021

Tour Murah Untuk Bermuhasabah Diri

Muhasabah Diri
Bismillah...

Tour wisata ini ditujukan bagi mereka yang mengalami kekerasan hati & jiwa karena kurang bersyukur...

Mari Wisata ke Ruang ICU

- Lihat pasien yang setengah sadar, sedang berjuang mempertahankan nyawanya, mereka terlihat sangat lemah sehingga dibantu berbagai macam alat (baik alat monitor dan ventilator) untuk mempertahankan hidup...

Mari Kita Lanjutkan Wisata ke Ruang Kemoterapi dan Radioterapi

Disana kita lihat orang tengah berjuang melawan penyakit kanker (tumor ganas), lihat wajah mereka pucat dg rambut yg rontok, tidak ada keceriaan dan terlihat kurus kulit mereka menghitam, akibat sinar radiasi...

Kita Lanjutkan ke Ruang Hemodialisa (cuci darah)

Disana berjejer terbaring manusia dengan tangan terikat selang. Mesin Hemodialisa sedang menggantikan Peran Ginjal yg sudah tdk berfungsi...

Kurang puas, yuk Kita ke Ruang Rawat Inap

Disana kita menemukan berbagai macam penyakit dari sesak nafas sampai susah BAB, diabetes, stroke, jantung, kecelakaan, dll...

Wisata kita berakhir ke Bagian Administrasi

Kita akan melihat keluarga pasien membayar jutaan rupiah bahkan puluhan juta rupiah oleh yang tidak punya kartu Jaminan Kesehatan Nasional dan asuransi sebagai biaya pengobatan, karena pasien sudah sembuh, bahkan yang sudah meninggal pun tetap harus bayar biaya administrasinya..  

Kemudian kita keluar dari sana, menuju puskesmas dan faskes tingkat 1, pagi2 setelah subuh antrian bagaikan kereta, menunggu loket yang dibuka sekitar jam 7-8.

Bagaimana dengan diri kita yang Hidup Nyaman di Rumah ?

- Hidup kita, gerak kita relatif tidak dibantu alat mekanis apapun 

enak bukan ???

- Bernafas di alam bebas, gratis tanpa dibantu tabung oksigen, 

nikmat bukan ???

- Kita leluasa makan dan minum tanpa infus dan sonde  

lezat bukan ???

- Pergi kebelakang, hanya sekedar mengeluarkan hajat tanpa bantuan orang, 

mudah bukan ???

Apakah kita sudah :

Bersyukur,

Beristighfar,

Berdzikir, Memuji Allah Azza Wa Jalla,

Sudah Kita Melaksanakan Perintah-Nya ???

Sudahkah kita menjauhi larangannya?

Sudahkah kita bersadaqoh hari ini?

Sudahkah kita.....

Ayo, selepas berwisata ini, mari kita :

Taat beribadah, berdoa

Saling cinta dan menyayangi.....

Saling rukun dan damai.....

Saling menghormati dan menghargai......

Saling mengalah untuk meraih kemuliaan.....

Saling melepas Ego.....

bersyukur dengan semua pemberian Nya

Tinggalkan kebiasaan untuk mencari kesalahan orang lain, Apalagi memfitnah

Saling berbuat baik walau tidak dihargai...

Karena kebaikan akan kembali kepada diri kita sendiri....

Berbuat benar dan baiklah selagi kita masih diberi Nafas oleh-Nya

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, April 2, 2021

Peluang Emas Pahala Syahid

Di Rumah Aja
Bismillah...

Oleh: Ust. Abdullah Zaen, Lc., MA

Seburuk apapun kondisi saat ini, seorang mukmin akan tetap berbesar hati. Sebab dia memiliki panduan hidup dari Rabbul alamin. Hanya orang yang tidak punya pegangan, yang akan terjangkiti kepanikan.

Aisyah radhiyallahu ‘anha bertutur,

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang tha’un (wabah)”.

Beliau menjawab,

أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ.

Sesungguhnya wabah adalah azab yang ditimpakan Allah kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Namun Dia menjadikan wabah sebagai rahmat untuk kaum mukminin.

Saat terjadi wabah, siapapun yang berdiam di rumahnya. Dengan penuh kesabaran dan berharap pahala. Sambil meyakini bahwa dia tidak akan terkena sesuatu, kecuali yang telah ditakdirkan Allah. Orang yang seperti itu, pasti akan mendapatkan pahala orang yang syahid”. HR. Ahmad dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Arna’uth.

Hadits di atas menjelaskan empat kriteria yang bila dipenuhi, maka seseorang akan mendapat pahala syahid.

Pertama: Berdiam di rumah. Sebagai salah satu upaya agar tidak tertular wabah atau menulari orang lain. Ini tentu sangat selaras dengan himbauan pemerintah supaya kita melakukan social distancing.

Kedua: Sabar dan ridha. Tidak banyak mengeluh. Sebab ini adalah ujian dari Allah. 

Ketiga: Berharap pahala. Pahala menjalankan perintah Allah dan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Pahala berdiam di rumah, walaupun terasa jenuh dan bosan.

Keempat: Beriman dengan takdir. Bahwa apapun yang terjadi, itu adalah dengan kehendak Allah. Sehingga bila Allah menakdirkan tidak kena wabah, maka tidak mungkin kena. Namun bila terkena, maka itulah yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.

Siapapun yang memenuhi empat kriteria di atas, dia akan mendapatkan pahala orang yang syahid. Walaupun ia tidak terjangkiti wabah. Apalagi bila terjangkit dan meninggal. Atau terjangkiti dan bisa sembuh. Semuanya dijanjikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pahala syahid. Demikian keterangan yang dibawakan Imam Ibn Hajar rahimahullah dalam kitab beliau Fath al-Bariy (X/204).

Wajarlah bila Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa wabah adalah rahmat bagi kaum mukminin.

Namun tentu tetap harus dihadapi dengan upaya lahiriah maksimal dan tawakal total kepada Allah ta’ala.

-------------------------

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Senin, 28 Rajab 1441 / 23 Maret 2020

Editor : Admin Asy-Syamil.com

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Thursday, April 1, 2021

Wali Gadungan

Wali Gadungan
Bismillah...

Betapa banyak manusia tertipu dengan para penyesat umat yang dianggap sebagai wali Allah 'azza wa jalla.

Maka ketahuilah, wali Allah 'azza wa jalla itu adalah orang yang menegakkan tauhid dan sunnah. Dan bukan syarat menjadi wali Allah harus memiliki kesaktian.

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

فَإِن اشْتبهَ عَلَيْك فاكشفه فِي ثَلَاثَة مَوَاطِن فِي صلَاته ومحبته للسّنة وَأَهْلهَا ونفرته عَنْهُم ودعوته إِلَى الله وَرُسُله وَتَجْرِيد التَّوْحِيد والمتابعة وتحكيم السّنة فزنه بذلك لَا تزنه يُحَال وَلَا كشف وَلَا خارق وَلَو مَشى على المَاء وطار فِي الْهَوَاء

Apabila tersamar atasmu tentang seseorang (apakah dia wali Allah atau wali setan), maka singkaplah dia dalam tiga keadaan:

(1) Sholatnya,

(2) Kecintaannya kepada Sunnah dan pengikutnya, dan (ataukah) kebenciannya kepada mereka,

(3) Dakwahnya kepada Allah dan Rasul-Nya serta pemurnian tauhid, ittiba’ (peneladanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam) dan berhukumnya kepada Sunnah.

Ukurlah dengan tiga perkara ini, janganlah kamu ukur dengan keadaan yang lain, jangan pula dengan kasyaf tahu perkara ghaib), dan jangan pula dengan kemampuan luar biasa, walau dia bisa berjalan di atas air dan terbang di atas udara.”

Semoga kita semua diselamatkan dari tipu daya setan.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive