Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, August 24, 2022

Bendera Merah Putih Ada Di Shahih Muslim?

Bendera Merah Putih Ada Di Shahih Muslim?
Bismillah...

IBU SAYA dikirimin video Habib atau pengikut Habib, yaitu Abdul Muta'ali, mengenai bendera Merah Putih itu diambil dari Shahih Muslim, Dan terus bilangnya di Shahih Muslim no. 7440-7441.

Ketahuilah ! Shahih Muslim saja hanya menghimpun hadits sebanyak 5362 hadits, sedangkan Shahih Bukhari sebanyak 7008 hadits.

Dan hadits yang dikirimin itu sebenarnya di Shahih Muslim no. 5144 Dan di Syarah Shahih Muslim no. 2889. Lafazh dan sanad di atas milik Muslim

TAPI MAKSUD MERAH DAN PUTIH ITU ADALAH EMAS, PERAK DAN BERLIAN YANG TERDAPAT DI KERAJAAN PERSIA (KISRA) DAN ROMAWI, jadi bukan penyinggungan BENDERA MERAH PUTIH

Berikut haditsnya ...

Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al Ataki dan Qutaibah bin Sa'id, keduanya dari Hammad bin Zaid dan teksnya milik Qutaibah : telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayub dari Abu Qilabah dari Abu Asma` dari Tsauban radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

"Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku lalu aku melihat timur dan baratnya dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai yang dihimpunkan untukku, aku diberi dua harta simpanan; MERAH DAN PUTIH, dan sesungguhnya aku meminta Rabb-ku untuk umatku agar tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh, agar Ia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri lalu menyerang perkumpulan mereka, dan sesungguhnya Rabb-ku berfirman: 'Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa diubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh, Aku tidak memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka meski mereka dikepung dari segala penjurunya hingga sebagian dari mereka membinasakan sebagian lainnya dan saling menawan satu sama lain."

- HR. Muslim no. 5144 | Syarah Shahih Muslim no. 2889 Dan Abu Dawud no. 3710 | no. 4252

Tambahan redaksi hadits dalam riwayat Abu Dawud,

"Segala penjuru, hingga sebagian mereka (musuh) membunuh sebagian yang lain (umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam), serta menawan sebagian yang lain'. Yang aku kawatirkan atas umatku hanyalah orang-orang yang sesat, jika sebuah pedang diletakkan di hadapan umatku, maka pedang tersebut tidak terangkat (digunakan untuk jihad) hingga kiamat datang. Tidak akan datang kiamat hingga sebagian dari umatku menjadi musyrik dan menyembah berhala, sesungguhnya akan ada para pendusta dalam umatku, jumlah mereka tiga puluh orang, semuanya mengaku bahwa dirinya adalah Nabi. (padahal) aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku. Dan akan senantiasa ada dari umatku yang berada di atas kebenaran, tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihinya hingga datang perkara Allah (kiamat)."

PENJELASAN HADITSNYA :

Ini adalah hadis yang agung, mencakup berbagai hal penting dan berita-berita yang valid. Nabi Muhammad -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- yang benar dan dibenarkan- mengabarkan dalam hadis itu bahwa Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menghimpun bumi untuknya hingga beliau melihat apa yang akan dikuasai oleh umatnya dari ujung timur hingga barat. Berita ini telah menjadi nyata. Kekuasaan umat beliau telah mencapai ujung barat sampai ujung timur. Beliau juga mengabarkan bahwa dirinya telah diberi dua harta terpendam.

Hal itu terjadi sebagaimana beliau beritakan. Umat beliau berhasil menaklukkan kerajaan Kisra (Persia) dan Kaisar (Romawi) berikut apa yang ada di dalamnya, yaitu emas, perak dan berlian.

Beliau juga mengabarkan bahwa dirinya telah memohon kepada Allah untuk umatnya agar mereka tidak dibinasakan dengan paceklik yang merata, tidak menjadikan musuh dari kalangan orang-orang kafir menguasai negeri mereka dan membinasakan kaum muslimin hingga ke akarnya.

Sesungguhnya Allah telah mengabulkan permohonan pertama, dan mengabulkan permohonan kedua selama umat ini menghindari perselisihan, perpecahan dan peperangan internal.

Namun bila hal itu terjadi pada mereka, maka musuh mereka yang kafir akan menguasainya. Apa yang diberitakan beliau benar-benar terjadi saat umat berpecah-belah.

Rasulullah -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- memperingatkan umatnya akan bahaya para pemimpin dan ulama yang sesat lagi menyesatkan. Sebab, manusia mengikuti mereka dalam kesesatannya. Beliau juga mengabarkan bahwa apabila fitnah dan pertempuran sudah terjadi pada umat, sesungguhnya hal itu akan terus berlangsung sampai hari kiamat.

Apa yang beliau beritakan sudah benar-benar terjadi. Sejak terjadinya fitnah dengan pembunuhan Utsman -raḍiyallāhu 'anhu-, maka fitnah itu terus berantai sampai hari ini. Beliau juga mengabarkan bahwa sebagian umatnya mengikuti orang-orang musyrik secara teritorial dan beragama, dan sekelompok dari umat akan beralih kepada kesyirikan. Apa yang beliau beritakan benar-benar sudah terjadi sehingga kuburan-kuburan, pohon-pohon dan bebatuan disembah.

Beliau juga mengabarkan mengenai kemunculan orang-orang yang mengklaim kenabian - dan sesungguhnya setiap orang yang mengaku nabi, maka ia seorang pendusta. Sebab, kenabian itu berakhir dengan diutusnya Nabi Muhammad -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam-.

Beliau juga memberikan kabar gembira mengenai akan adanya sekelompok umat Islam yang tetap kokoh dalam Islam, meskipun terjadi berbagai bencana dan fitnah. Kelompok tersebut meskipun minoritas (Ahlu Sunnah), tidak akan tertimpa bahaya tipu daya musuh-musuhnya dan para penentangnya."

Jadi, jangan mengarang bebas !!!!!!


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02aJHqMZAZiF5gS5BCtmL9Sn9PKX8DqAZbWBTSPNvyTSDR2iBRiTxSf3kyFSyeSZsl&id=100081182600047

- Atha bin Yussuf

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive