Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, August 8, 2022

Keutamaan Muharram (7/15)

Keutamaan Muharram
Bismillah...

Lanjutan dari Bagian-6...

HIKMAH DISUNNAHKAN PUASA TASU’A

Imam An-Nawawī rahimahullāh berkata, “Para ulama dan sahabat-sahabat kami (dari Syafi’iyah), juga selain mereka menyebutkan bahwa hikmah disunnahkan puasa hari Tasu’a itu ada beberapa segi :

PERTAMA :

Bahwa maksudnya disunnahkannya berpuasa Tasu’a disamping puasa ’Asyura adalah untuk membedakan dari Yahudi yang mana mereka berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja.

KEDUA :

Bahwa maksudnya adalah untuk menyambungkan puasa ’Asyura dengan puasa lainnya, sebagaimana larangan untuk berpuasa pada hari Jum’at saja secara bersendirian. Pendapat ini disebutkan oleh al-Khaththābī dan selainnya.

KETIGA :

Sebagai sikap berhati-hati saat berpuasa pada hari ke-10, karena adanya kekhawatiran kurangnya jumlah bulan atau terjadinya kesalahan. Bisa jadi hari ke-9 itu secara hitungan adalah hari ke-10.

Dari ketiga segi di atas, yang paling kuat adalah segi “UNTUK MENYELISIHI AHLI KITAB.

Syaikhul Islām Ibnu Taymiyah rahimahullāh berkata, 

«نهى صلى الله عليه وسلم عن التشبه بأهل الكتاب في أحاديث كثيرة مثل قوله في عاشوراء:

"Nabi ﷺ melarang dari tasyabbuh (menyerupai) Ahli Kitab di dalam hadits yang banyak, seperti misalnya sabda beliau tentang hari Tasu'a,

«لَئِـنْ عِشْـتُ إِلَى قَابل لَأَصُومَـنَّ التَّاسِـعَ».»

Sekiranya saya masih hidup, niscaya saya akan berpuasa pada hari ke-9.” (al-Fatāwā al-Kubrā, Juz VI, Pasal Saddu adz-Dzarā-i’ al-Mufdhiyah ilal Mahārim)

Ibnu Hajar rahimahullāh saat mengomentari hadits “Jika saya masih hidup sampai tahun depan, niscaya saya akan berpuasa pada hari kesembilan,” berkata, 

«ما همَّ به يوم التاسع يحتمل معناه ألا يقتصر عليه بل يضيفه إلى اليوم العاشر إما احتياطا له وإما مخالفة لليهود والنصارى وهو الأرجح، وبه يشعر روايات مسلم.»

Keinginan Nabi ﷺ untuk berpuasa pada hari ke-9 mengandung pengertian agar tidak cukup berpuasa pada hari ’Asyura saja, namun hendaknya ia menambahkannya sehari sebagai bentuk kehati-hatian atau untuk membedakan diri dengan Yahudi dan Nasrani, dan inilah alasan yang lebih kuat, serta yang ditunjukkan oleh sejumlah riwayat Muslim.”  (Fathul Bāri IV/254)


Bersambung ke Bagian-8...

________________


https://t.me/alwasathiyah 

@abinyasalma

👥 Al-Wasathiyah Wal-I'tidāl

✉ TG : https://t.me/alwasathiyah 

🌐 Blog : alwasathiyah.com

‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah 

📷 IG : instagram.com/alwasathiyah

Sumber :E-book “Keutamaan Asyura & Bulan Muharram

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive