Menuntut ilmu termasuk amalan utama dalam mendekatkan diri kepada Allah, tanda Allah menghendaki kebaikan, menghadiri majelisnya menjadi sebab turunnya rahmat dan ketenangan, serta dimudahkan baginya jalan menuju surga.
Siapa saja yang hendak menuntut ilmu maka wajib baginya membersihkan hati dari seluruh kotoran-kotorannya. Karena hati itu wadahnya ilmu.
Kotoran-kotoran hati itu tujuan-tujuan yang tercela seperti mencari pujian, harta, penghormatan, dibilang alim, ingin terkenal, bersaing dengan kawan, maupun orientasi duniawi yang lain.
Semua kotoran itu akan menghalangi seseorang dari manfaat ilmu dan menghilangkan keberkahannya.
Rosulullah ﷺ telah mengingatkan,
من تعلم علما مما يبتغى به وجه الله لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد عرف الجنة
"Barangsiapa yang menuntut ilmu yang semestinya diharapkan hanya Wajah Allah, tetapi dia pelajari untuk memperoleh sedikit dari perhiasan dunia maka dia tidak akan mencium aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad 8457, Abu Dawud 3664, Ibnu Majah 252, Shohih Ibnu Hibban 78, Musnad Abu Ya'la 6373, Al-Baihaqi dalam "Syu'abul Iman" 1634)
Ini adab paling utama yang harus diperhatikan oleh para penuntut ilmu sebelum mempelajari ilmunya. Siapa yang komitmen menjaga adab ini maka Allah akan memberinya tawfiq untuk selalu mengevaluasi hatinya.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
