Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, August 26, 2022

Persamaan Orang Musyrik Dulu dan Sekarang

Persamaan Orang Musyrik Dulu dan Sekarang
Bismillah...

Diantara musibah besar yang menimpa kaum muslimin dewasa ini adalah acuh terhadap urusan agama dan sibuk dengan urusan dunia. Oleh karena itu banyak diantara mereka yang terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan Allah Ta'ala karena sedikitnya pemahaman tentang permasalahan-permasalahan agama. Dan jurang terdalam yang mereka masuki yaitu lembah hitam kesyirikan.

Mereka (para penziarah kubur) berkata: "Orang-orang musyrik di zaman jahiliah menyembah berhala-hala. Adapun kami tidak menyembah mereka...!!. Kami hanya menjadikan mereka (Wali, Habib, Gus, Kyai dan Guru) sebagai PERANTARA do'a kami kepada Allah Ta'ala, agar Dia mengabulkan keinginan kami. Dan ibadah itu berbeda dengan do'a...!!".

Kita jawab : "Sesungguhnya meminta bantuan dan berkah kepada orang yang sudah meninggal, pada hakikatnya adalah sama dengan berdo'a, sedangkan do'a itu sendiri adalah ibadah yang agung. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

"Doa adalah Ibadah". (HR. Tirmidzi)

Do'a adalah inti dari ibadah. Semua jenis ibadah yang kita lakukan pada hakikatnya adalah do'a. Dan karena do'a adalah ibadah, maka sudah seharusnya dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Tatkala orang-orang musyrik dahulu ditanya tentang sebab, kenapa mereka bertawassul (dengan perantaraan) berhala-berhala dan menyeru mereka, orang-orang musyrik itu menjawab seperti yang diabadikan Allah Ta'ala di dalam firman-Nya :

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى

"Kami tidak menyembah mereka (berhala) melainkan supaya mereka (berhala) mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya". (QS.Az-Zumar: 3).

Artinya : Mereka (Berhala/penghuni kubur) itu adalah perantara antara mereka dengan Allah Ta'ala agar keinginannya tercapai.

Jika demikian, tidak jauh berbeda dengan orang di zaman ini yang mengaku menyembah Allah Ta'ala, tapi disamping itu mereka juga mengagungkan dan memuja kuburan orang shalih. Mereka berkeyakinan itu semua adalah "perantara" (wasilah) kepada Allah Ta'ala.

Pertanyaannya adalah :

Apakah beda tujuan dan maksud orang-orang musyrik zaman dahulu dengan para pengagung dan pemuja kuburan pada sa'at ini.....???

Apakah kita lebih beriman dari mereka.....??? 

Ataukah kita sama dengan mereka.....??? 

Atau bahkan orang musyrik dulu lebih baik dari kita.....??? 

Saudara/i ku, janganlah engkau bodoh terhadap agamamu, tidak ada peringatan atau dakwah yang paling utama selain mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah Ta'ala dan menjauhkan manusia dari kesyirikan.

Semoga yang sedikit ini mudah dipahami dan bermanfa'at untuk kita semua

Barakallahu fiikum

Sumber : https://www.facebook.com/100077295139378/posts/pfbid02pnQydsB1cpaWFueMsCd3jU2DbxUFr79vwQ6sWBd6MRH3HAwtWux9y4E3bi59ZaAzl/

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive