Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, September 14, 2022

Akibat Melaknat Pelaku Maksiat

Akibat Melaknat Pelaku Maksiat
Bismillah...

Tidak ada alasan bolehnya merendahkan dan meremehkan orang lain, sekalipun pelaku maksiat..

Ibnul Qayyim* رحمه الله *berkata,

وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا

Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut". (Madarijus Salikin, 1: 176)

Dengan demikian bisa jadi kita yang saat ini merasa cukup alim dan shalih sehingga merasa aman, menjadi bangga dengan ibadahnya, dan akhirnya tergelincir dalam dosa, sebab mudah meremehkan serta merasa ujub..

Di satu sisi ada seseorang yang kita nilai hina melakukan dosa, namun ia diam-diam bangun di keheningan malam, mengetuk pintu langit, menangisi, menyesali, dan memohon ampun kepada Allah atas segala dosa-dosanya, dan Allah pun mengampuninya..

Maka siapa yang saat itu yang lebih baik di mata Allah?

Seorang pendosa yang menangisi dosanya atau seorang yang shalih yang bangga dengan ibadahnya?

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari hal-hal yang dapat merugikan di dunia maupun akhirat. Aamiin 

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive