Rasulullah* ﷺ *bersabda,
” يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ اْلإِيْمَانُ إِلَى قَلْبِهِ، لاَ تُؤْذُو الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تُعَيِّرُوهُمْ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ، يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ “
“Wahai orang-orang yang beriman sebatas di lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menghina (menjelek-jelekkan) mereka, jangan pula mencari-cari aib mereka..
Karena siapa yang suka mencari-cari aib saudaranya sesama muslim, maka Allah akan mencari-cari aibnya. Dan siapa yang disingkapkan aibnya oleh Allah; niscaya Allah akan membongkar aibnya walau ia lakukan di tengah tempat tinggalnya (walaupun aibnya tersembunyi dari manusia)".
📚 (HR. Imam At-Tirmidzi dalam As-Sunan no. 2032 dari sahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ’anhuma, dan hadits ini dihasankan oleh Syaikh Muqbil rahimahullahu ta‘ala dalam Ash-Shahihul Musnad no. 725)
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.