Jangan pernah menceritakan dosa yang telah Allah tutupi..
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ
"Seluruh umatku dimaafkan dosanya..
Kecuali orang yang berbuat dosa secara terang-terangan..
وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا
Termasuk perbuatan dosa secara terang-terangan yaitu:
Seseorang melakukan (maksiat) di waktu malam, padahal Allah telah menutupinya..
Lalu saat pagi hari ia berkata,
“Wahai fulan.. tadi malam aku telah melakukan (perbuatan dosa) demikian dan demikian..""
[HR al-Bukhari: 6069, Muslim: 2990]
Perbuatan tersebut bukti kebodohan dan pengingkaran atas nikmat Allah kepadanya..
Dan bisa jadi "menginspirasi" yang mendengarkan tuk melakukan hal serupa..
(Lagi-lagi) jadilah sebagai dosa jariyah..
Yang akan terus mengalir hingga pun kala ia telah terkubur di pemakaman..
Ssssstttt.. Jadikan saja sebagai dosa rahasia yang Allah tutupi aibnya...
Dari Telegram Sahabat Ilmu
------------------------------
🟩 Follow Instagram https://instagram.com/kajianislamadina?utm_medium=copy_link
🟩 Gabung dalam WAGroup Kajian ISLAMADINA ▶️ Click https://chat.whatsapp.com/FMoCjNYpVRnEl81yyKtjMl
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.