Siapa yang mempelajari tauhid dengan benar akan tumbuh keyakinan pada dirinya bahwa hanya Allah semata yang kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudhorot.
Hanya Allah semata yang kuasa menyelamatkan hamba-Nya. Adapun Rosulullah ﷺ hanyalah utusan Allah yang menyampaikan risalahnya. Beliau bukan juru selamat seperti yang diyakini orang-orang Nashoro terhadap Nabi Isa 'alaihissalam.
Hanya Allah yang kuasa memberi petunjuk tawfiq kepada hamba-Nya dan menganugerahkan rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya sehingga mereka selamat dari api neraka.
Allah ta'ala mengingatkan,
وَٱعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواْ ۚ وَٱذْكُرُواْ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍۢ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (di masa jahiliah) saling bermusuh-musuhan, maka Dia (Allah) menjinakkan hati-hati kamu sehingga dengan nikmat Allah itu kamu menjadi bersaudara, padahal ketika itu kamu berada di tepi jurang api neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali-Imron: 103)
Allah ta'ala juga mengingatkan,
اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ
“Sesungguhnya kamu tidak kuasa memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.” (Al-Qoshosh: 56)
Ayat ini turun tatkala Rosulullah ﷺ merasa sempit disebabkan paman beliau Abu Tholib yang tidak juga mau menerima petunjuk kebenaran dari beliau sehingga Abu Tholib tidak termasuk orang yang selamat.
Allah hendak menjelaskan bahwa hidayah tawfiq yaitu petunjuk mengikuti kebenaran dan mendapat keselamatan adalah hak Allah tidak ada seorang pun yang memilikinya.
Begitu pula syafaat Rosulullah ﷺ pada hari kiamat tidak seorang pun memperoleh syafaat kecuali orang-orang yang diizinkan oleh Allah. Karena seluruh syafaat milik Allah dan Rosulullah ﷺ memberi syafaat kepada siapa yang Allah izinkan mendapatkannya.
Sebab itu Rosulullah ﷺ tegas mengingatkan keluarga beliau yang terdekat yaitu paman beliau Abbas, bibi beliau Shofiyyah, Bani Abdi Manaf, termasuk puteri beliau sendiri yaitu Fathimah agar menebus diri-diri mereka dengan amalan sholih karena Rosulullah ﷺ tidak kuasa menyelamatkan mereka dari ancaman Allah barang sedikitpun.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.