Sebagian orang, ketika bersedekah kepada orang miskin, dia merasa itu suatu kebaikan, mendapatkan pahala dan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.
Namun ketika dia menafkahi keluarganya, dia tidak merasa bahwa hal itu suatu kebaikan, mendapatkan pahala dan sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah.
Padahal menafkahi keluarga adalah sedekah yang paling utama dan lebih besar pahalanya. Karena menafkahi keluarga adalah kewajiban, sedangkan bersedekah kepada orang miskin bukan suatu kewajiban.
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
دينار أنفقته في سبيل الله ودينار أنفقته في رقبة ودينار تصدقت به على مسكين ودينار أنفقته على أهلك أعظمها أجرا الذي أنفقته على أهلك
"Satu dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu infakkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang kamu sedekahkan untuk orang miskin, dan satu dinar yang kamu infakkan untuk keluargamu, pahala yang lebih besar adalah yang kamu infakkan untuk keluargamu". (HR. Muslim).
Berkata Asy Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah,
بعض الناس ينفق على أهله، ولكنه لا يشعر بأنه يتقرب إلى الله بهذا الإنفاق ولو جاءه مسكين وأعطاه ريالا واحدا يشعر بأنه متقرب إلى الله بهذه الصدقة
"Sebagian manusia, menafkahi keluarganya, akan tetapi dia tidak merasa bahwasannya dengan infaknya itu bentuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan jika seandainya orang miskin datang, kemudian dia memberinya satu real saja, dia merasa dengan sedekahnya itu merupakan bentuk mendekatkan diri kepada Allah".
ولكن الصدقة الواجبة على الأهل أفضل وأكثر أجرًا. شرح رياض الصالحين ٣٨٩/٤."
"Sedangkan sedekah yang wajib untuk keluarganya, lebih utama dan lebih banyak pahalanya". (Syarah Riyadhus Sholihin 4/389).
AFM
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
