Ketika masih sehat, sedikitpun tidak terbetik dalam hatinya untuk bersedekah. Namun ketika ajal mulai menghampirinya, dia pun berwasiat, jika dia meninggal, "Kasih si pulan sekian, kasih si pulanah sekian dan semisalnya.
Padahal berinfak ketika masih hidup, lebih utama daripada berinfak setelah kematiannya.
Berkata Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu,
درهم ينفقه أحدكم في صحته وشحه؛ أفضل من مائة يوصى بها عند الموت.
"Salah seorang diantara kalian yang menginfakan satu dirham ketika sehat dan ketika kekurangan, lebih utama daripada 100 dirham yang dia wasiatkan untuk diinfakkan saat wafatnya". (Duror Min Aqwal Aimmah As-Salaf).
Seseorang berkata,
“يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ
“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?”
Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu sehat yang kekurangan, saat kamu takut miskin dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk Si Fulan sekian dan untuk fulan sekian, padahal harta itu sudah menjadi hak Si Fulan.” (Muttafaqun ‘alaih).
Seseorang ketika datang kematiannya, dia pun mempertanyakan kepada Allah,
"Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah?"
Allah Ta'ala berfirman,
وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقۡنَـٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن یَأۡتِیَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ فَیَقُولَ رَبِّ لَوۡلَاۤ أَخَّرۡتَنِیۤ إِلَىٰۤ أَجَلࣲ قَرِیبࣲ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِینَ.
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?“. (QS. Al-Munafiqun : 10)
Berkata Syekh As Sa'di rahimahullah,
... فليشكروا الذي أعطاهم، بمواساة إخوانهم المحتاجين، وليبادروا بذلك، الموت الذي إذا جاء، لم يمكن العبد أن يأتي بمثقال ذرة من الخير، ولهذا قال: مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ متحسرًا على ما فرط في وقت الإمكان، سائلاً الرجعة التي هي محال: رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ أي: لأتدارك ما فرطت فيه، فَأَصَّدَّقَ من مالي، ما به أنجو من العذاب، وأستحق به جزيل الثواب، وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ بأداء المأمورات كلها، واجتناب المنهيات، ويدخل في هذا، الحج وغيره، وهذا السؤال والتمني، قد فات وقته، ولا يمكن تداركه.
"Maka hendaklah mereka mensyukuri apa-apa yang telah Allah berikan kepada mereka dengan berbagi kepada saudara-saudaranya yang memerlukan uluran tangan. Segeralah lakukan hal itu sebelum maut datang menjemput, karena ketika kematian datang, manusia tidak mungkin sedikit pun bisa melakukan kebaikan. Karena itu Allah berfirman, “Sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata,” seraya menyesali perbuatan yang seharusnya bisa dilakukan di saat-saat masih bisa dilakukan dan hal itu mustahil, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat,” agar aku bisa melakukan apa yang tidak sempat aku kerjakan, “yang menyebabkan aku dapat bersedekah,” dari hartaku yang bisa menyelamatkanku dari azab dan menyebabkan aku berhak mendapatkan pahala yang besar, “dan aku termasuk orang-orang yang shalih,” dengan mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi seluruh larangan, termasuk melakukan haji dan lainnya". (Tafsir As Sa'di).
AFM
https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2022/09/wasiat-sedekah-ketika-mendekati-kematian.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.