Para ulama berbeda pendapat, apakah paha laki-laki itu aurat atau bukan. Namun pendapat jumhur ulama, paha laki-laki adalah aurat.
Didalam Mausu'ah Al Fiqhiyah 32/57 disebutkan.
اختلف الفقهاء في اعتبار فخذ الرجل عورة ، فذهب جمهور الفقهاء إلى أن فخذ الرجل عورة , ويجب سترها
Para Fuqoha berbeda pendapat tentang paha laki-laki itu aurat. Pendapat jumhur Fuqoha bahwasanya paha laki-laki itu aurat, wajib untuk menutupinya.
وذهب جماعة من العلماء ومن بينهم عطاء وداود , ومحمد بن جرير وأبو سعيد الإصطخري من الشافعية - وهو رواية عن أحمد - إلى أن الفخذ ليس من العورة " انتهى
Dan pendapat sekumpulan dari ulama, diantaranya 'Atha, Daud, Muhammad Bin Jarir, Abu Said dari Syafiiyyah dan riwayat dari Ahmad, bahwasannya paha (laki-laki) bukanlah aurat. Selesai.
Berkata Syekh Muhammad Sholeh Al Munajjed hafizhahullah,
اختلف أهل العلم رحمهم الله : في فخذ الرجل ، هل هو داخل في حد العورة أو لا ؟ على قولين:
Ahlul ilmi rahimahumullah berbeda pendapat tentang paha laki-laki, apakah masuk pada batas aurat atau tidak? Ada dua pendapat,
القول الأول : وهو مذهب جمهور أهل العلم : أن الفخذ عورة .
القول الثاني : وهي رواية في مذهب أحمد ، واختارها الشيخ ابن عثيمين رحمه الله : أن الفخذ ليس بعورة .
Pendapat pertama, adalah madzhab (pendapat) jumhur ahlul ilmi (ulama), bahwasanya paha laki-laki adalah aurat.
Pendapat kedua, adalah riwayat di madzhab Imam Ahmad. Dan Syekh Utsaimin rahimahullah menganggap bahwasannya paha bukan aurat. (Al Islam Sual Wa Jawab No 185113).
Berkata Syaikh Bin Baz rahimahullah,
فإن عورة الرجل ما بين السرة والركبة في الصلاة وخارجها لكن يزاد على ذلك في الصلاة أن يستر عاتقيه أو أحدهما برداء ونحوه مع القدرة على ذلك،
Maka sesungguhnya Aurat lelaki apa-apa yang antara pusar dan lutut, didalam shalat diluar shalat. Akan tetapi didalam shalat ditambah dengan menutup kedua pundaknya atau salah satunya dengan rida atau semisalnya selama masih mampu.
ولا يجوز للمؤمن في الصلاة أن يبدي شيئاً مما بين السرة والركبة، هذا هو الذي عليه جمهور أهل العلم وهو الصواب، وذهب بعض أهل العلم إلى أن الفخذ ليس بعورة ولكنه قول مرجوح
Dan tidak boleh bagi seorang Mukmin di dalam shalat ia menampakkan sesuatu dari apa-apa yang antara pusar hingga lututnya. Ini adalah pendapat jumhur ahlul ilmi (para ulama) dan ini adalah pendapat yang benar. Sebagian ulama berpendapat bahwa paha bukan termasuk aurat, namun ini adalah pendapat yang lemah” (Nur Ala Darbi).
Syekh Utsaimin walaupun berpendapat bahwa paha laki-laki itu bukan aurat, namun beliau mengatakan, kalau seandainya mengundang fitnah, maka wajib untuk ditutup.
Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah,
والذي يظهر لي أن الفخذ ليس بعورة إلا إذا خيف من بروزه فتنة فإنه يجب ستره كأفخاذ الشباب
“Dan yang nampak bagiku sesungguhnya paha bukanlah aurat, kecuali jika dikhawatirkan akan timbul fitnah, maka wajib untuk menutupnya seperti paha para pemuda” (Fiqh Ibadah).
Yang hobi main sepak bola, bola voli, basket dan yang lainnya, kalau mengikuti pendapat ulama, termasuk Syekh Utsaimin bahwa paha bukan aurat, hendaklah wajib menutupnya kalau mengundang fitnah. Dan di zaman sekarang ini, bagi wanita yang lemah iman, bisa menjadi fitnah baginya. Dan lebih pasti membuat para benkonk, meleleh air liurnya melihat paha para laki-laki, apalagi yang putih mulus.
AFM
https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2022/10/paha-laki-laki-jika-mengundang-fitnah.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.