Jika seseorang merasakan memiliki kecerdasan dibawah rata-rata, hendaklah bersungguh-sungguh lagi dalam belajar. Tekun, sabar dan jangan putus asa, terus mencoba dan terus mengulang. Insya Allah, Allah Ta'ala akan bukakakan kemudahan demi kemudahan.
Khatib Al Baghdadi (Abu Bakr Ahmad bin `Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Mahdi al-Shafi`i, 393-463H) rahimahullah membacakan sebuah kisah,
كان رجل يطلب العلم فلا يقدر عليه ، فعزم على تركه ، فمر بماء ينحدر من رأس جبل على صخرة قد أثر الماء فيها .
"Dulu ada seorang penuntut ilmu akan tetapi tidak sanggup sehingga dia bertekad meninggalkannya, lalu dia pun melewati air yang turun dari puncak gunung, yang mengenai sebuah batu, air itu telah menimbulkan bekas pada batu,
فقال: الماء على لطافته قد أثر في الصخرة على كثافتها !! ، فليس العلم بألطف من الماء ، وليس قلبي أقسى من الصخرة ، والله لأطلبن العلم.
فطلب فأدرك. .
maka dia pun berkata : Air itu dengan kelembutannya mampu memberikan bekas pada batu yang tebal, demi Allah aku akan benar-benar menuntut ilmu, akhirnya ia pun menuntut ilmu dan berhasil". (Al Jami' Liakhlak Ar Rawii Lilkhatib Al Baghdadi 2/179).
Sumber : https://almunajjid.com/index.php/thoughts/lessons/129
Seorang ulama Nahwu Imam Al Kisa'i (Ali bin Hamzah bin Abdullah bin Yahman bin Fairuz al-Asadi, 119-189H) rahimahullah sempat berputus asa mempelajari ilmu nahwu, namun setelah melihat semut yang memikul makanan, berulang kali jatuh, namun terus berusaha, yang akhirnya mampu membawanya, kembali bergelora semangatnya.
Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah,
وقد حدثني شيخنا المثابر عبد الرحمان السعدي - رحمه الله - أنه ذكر عن الكسائي إمام أهل الكوفة في النحو
"Dan sungguh Syaikh kami yang tekun Abdurrahman as-Sa'diy - rahimahullah - telah menceritakan kepadaku bahwa dia pernah menyebutkan tentang Al-Kisa'i yaitu Imamnya penduduk kota kufah dalam bidang ilmu nahwu
أنه طلب علم النحو فلم يتمكن، وفي يوم من الأيام وجد نملة تحمل طعاما لها وتصعد به إلى الجدار وكلما صعدت سقطت، ولكنها ثابرت حتى تخلصت
.من هذه العقبة وصعدت الجدار،
Bahwasanya beliau (Imam Al-Kisa'i) pernah mempelajari ilmu nahwu namun beliau tidak pernah berhasil. Pada suatu ketika beliau mendapati seekor semut yang membawa makanannya menaiki sebuah dinding, dan setiap kali dia naik dia terjatuh, akan tetapi dia bersabar hingga akhirnya dia-pun lolos dari rintangan tersebut dan berhasil naik keatas dinding.
فقال الكسائي : هذه النملة ثابرت حتى وصلت الغاية، فثابر حتى صار إماما في النحو
Maka berkata Al-Kisa'i : "Semut ini (saja) ia bersabar hingga sampai pada tujuannya", maka beliau-pun bersabar sampai beliau menjadi Imam dalam bidang ilmu nahwu."
ولهذا ينبغي لنا أيها الطلبة أن نثابر ولا نيأس فإن اليأس معناه سد باب الخير، وينبغي لنا ألا نتشاءم بل نتفاءل وأن نعد أنفسناخيرا
"Dan untuk itulah semestinya bagi kita wahai para penuntut ilmu agar bersabar dan tidak berputus asa, karena sesungguhnya putus asa artinya menutup rapat-rapat pintu kebaikan. Dan semestinya pula bagi kita agar tidak mudah pesimis bahkan harus optimis dan mempertimbangkan kebaikan untuk jiwa-jiwa kita." [Kitaabul 'Ilmi li Fadhilati Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimiin, hal : 47]
AFM
https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2022/10/batu-keras-pun-berlubang-terkena.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.