Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, October 4, 2022

Cara Duduk Shalat Witir Satu Rakaat

Cara Duduk Shalat Witir Satu Rakaat
Bismillah...

Pertanyaan:

Bismillah, Ustad bagaimana cara duduk shalat witir yang hanya satu rakaat?

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)

Jawaban:

Duduknya shalat witir yang hanya 1 rakat dikembalikan dengan perbedaan ulama dalam masalah duduk iftirasy ataupun duduk tawarruk.

Bagi yang mengatakan bahwa duduk tawarruk dilakukan duduk yang dibarengi dengan salam baik itu satu rakaat ataupun lebih maka ia melakukan duduk tawarruk. Sebagaimana yang dianut dalam madzhab Syafi’i.

Seperti riwayat lain dari hadits Abu Humaid dengan lafazh-lafazh lain yang mendukung pendapat madzhab Syafi’i, di antaranya:

Hingga tatkala sampai sujud terakhir yang ada salamnya, maka Nabi mengeluarkan kaki kirinya dan beliau duduk dengan tawarruk di atas sisi kiri beliau.” (HR. Abu Dawud no 963 dan Ibnu Majah no 1061).

Namun bila ia berpendapat bahwa duduk tawarruk tidaklah dilakukan kecuali hanya pada shalat yang memiliki 3 rakaat atau lebih maka hendaknya ia melakukan duduk iftirasy. Sebagaimana keumuman dari dalil yang menjelaskan tentang sifat duduknya Rasulullah shallahu alaihi wasallam ketika shalat, seperti dalam riwayat dalam hadits Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika duduk dalam shalat beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya (duduk iftirasy).” (HR. Ibnu Khuzaimah no 691).

Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab kitab fikih terkait shalat banyak disebutkan bahwa pembahasan duduk tawarruk dan istirasy dimasukkan dalam pembahasan Sunnah-sunnah shalat, bukan dalam bab wajibnya shalat.

Memanglah seseorang tetap berusaha untuk menjalankan Sunnah sesuai dengan ilmu yang dia pelajari namun bila ia mendapatkan adanya perbedaan dalam masalah ini, terlebih dalam bab ini adalah masalah khilaf klasik di antara ulama, hendaknya ia berlapang dada kepada saudaranya tanpa harus menyalahkan atau menyesatkannya. Silakan untuk menjelaskan apa yang ia kuatkan tanpa harus merendahkan pendapat yang berseberangan dengannya. Dengan sikap seperti ini apa pun yang dilakukan seseorang selama berlandaskan dalil dari Al-Quran dan assunnah dengan landasan prinsip keilmuan yang benar berharap semua berada pada jalan kebenaran yang diridhai oleh Allah azza wajalla. Wallahu alam.


Dijawab dengan ringkas oleh:

Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

Senin, 8 Jumadil Awwal 1443 H/ 13 Desember 2021 M


Baca selengkapnya: https://bimbinganislam.com/cara-duduk-shalat-witir-satu-rakaat/


https://t.me/joinchat/Ltl-rhyYdZhaGLkjsdivYg

______

bimbinganislam.com | Follow IG, FB, TWT, TG, YT : Bimbingan Islam 

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive