Membelanjakan harta bukan pada jalan yang benar merupakan kemubadziran. Sepak terjangnya serupa dengan syetan. Seperti membelanjakan kepada hal-hal yang maksiat, dosa, kemungkaran, membuat kerusakan atau hal-hal yang melalaikan.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan. (Al-Isra: 27).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,
أي أشباههم في ذلك. وقال ابن مسعود التبذير الإنفاق في غير حق وكذا قال ابن عباس
Yakni tindakan mereka serupa dengan sepak terjang setan, ibnu Mas'ud mengatakan bahwa istilah tab'zir berarti membelanjakan harta bukan pada jalan yang benar. Hal yang sama dikatakan oleh ibnu Abbas.
وقال مجاهد لو أنفق إنسان ماله كله في الحق لم يكن مبذرا ولو أنفق مدا في غير حقه كان تبذيرا
Mujahid mengatakan, "Seandainya seseorang membelanjakan semua hartanya dalam kebenaran, dia bukanlah termasuk orang yang boros. Dan seandainya seseorang membelanjakan satu mud bukan pada jalan yang benar, dia termasuk seorang pemboros."
وقال قتادة التبذير النفقة في معصية الله تعالى وفي غير الحق وفي الفساد
Qatadah mengatakan bahwa tab'zir ialah membelanjakan harta di jalan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, pada jalan yang tidak benar, serta untuk kerusakan. (Tafsir Ibnu Katsir).
Membelanjakan dijalan yang benar itu seperti menafkahi keluarga, bersedekah atau menyalurkan zakat kepada yang berhak.
Anas ibnu Malik Radhiyallahu Anhu yang menceritakan bahwa seorang lelaki dari Bani Tamim datang kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, lalu bertanya,
يا رسول الله إني ذو مال كثير وذو أهل وولد وحاضرة فأخبرني كيف أنفق وكيف أصنع فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم تخرج الزكاة من مالك فإنها طهرة تطهرك وتصل أقرباءك وتعرف حق السائل والجار والمسكين " . فقال يا رسول الله أقلل لي فقال : ( وآت ذا القربى حقه والمسكين وابن السبيل ولا تبذر تبذيرا ) فقال : : حسبي يا رسول الله إذا أديت الزكاة إلى رسولك فقد برئت منها إلى الله وإلى رسوله فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم نعم إذا أديتها إلى رسولي فقد برئت منها فلك أجرها وإثمها على من بدلها "
وقوله تعالى ] ( إن المبذرين كانوا إخوان الشياطين ) أي في التبذير والسفه وترك طاعة الله وارتكاب معصيته ولهذا قال : ( وكان الشيطان لربه كفورا ) أي جحودا لأنه أنكر نعمة الله عليه ولم يعمل بطاعته بل أقبل على معصيته ومخالفته
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah orang yang berharta banyak, beristri dan beranak serta mempunyai pelayan, maka berilah saya petunjuk bagaimana cara yang seharusnya dalam memberi nafkah." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Kamu keluarkan zakat harta bendamu bila telah wajib zakat, karena sesungguhnya zakat menyucikan hartamu dan dirimu; lalu berilah, kaum kerabatmu, dan jangan lupa akan hak orang yang meminta, tetangga, dan orang miskin."
Lelaki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, persingkatlah ungkapanmu kepadaku.'" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam membacakan firman-Nya: "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Al-Isra: 26)"
Maka lelaki itu berkata, "Wahai Rasulullah, apakah dianggap cukup bagiku bila aku menunaikan zakat kepada pesuruh ('amil)mu, dan aku terbebas dari zakat di hadapan Allah dan Rasul-Nya sesudah itu?"
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab: "Ya. Apabila kamu menunaikan zakatmu kepada pesuruhku, maka sesungguhnya kamu telah terbebas dari kewajiban zakat dan kamu mendapatkan pahalanya. Dan sesungguhnya yang berdosa itu adalah orang yang menyelewengkan Harta zakat." (Riwayat Ahmad - Tafsir Ibnu Katsir).
AFM
https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2022/10/serupa-dengan-syetan.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.