Tak selamanya do'a itu berupa permintaan langsung. Adakalanya pengakuan atas kekurangan diri..
A. Terkabul Do'a
Allah ta'ala berfirman (yang artinya),
"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap..
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
'Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzholim'.
Maka Kami telah memperkenankan do'anya dan menyelamatkannya dari kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman".
(QS. Al Anbiya’: 87-88)
B. Apapun Masalah
Betapa mustajab do’a Nabi Yunus 'alaihis salam.
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
"Doa Nabi Yunus kala memohon dalam perut ikan paus yaitu,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdo'a dengan do'a tersebut dalam masalah apapun melainkan akan Allah perkenankan untuknya".
(Shohih, HR. at-Tirmidzi: 3505)
Dengan menghadirkan makna kata demi kata dari untaian do'a..
-sahabatilmu-
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.