Bilamana duniamu harus lepas diambil orang, lepaslah selama agama masih kau pegang dan genggam. Toh hakmu kan bisa kau tuntut dihari kiamat kelak.
Tapi bila agamamu lepas, karena kau bermaksiat melawan Rabbmu, dan Sunnah Nabimu, kau akan dituntut kelak di persidangan Rabbul Izzat, kau kan terbungkam tak punya jawaban atas apa yang kau langgar.
Membela martabat, harta, dan apa yang kau miliki adalah kewajiban, tapi bilamana ia kau pertahankan kan membuat agamamu terkorbankan, darahmu tertumpahkan, nyawamu terhilangkan, biarkan ia lepas.
Toh semua yang ada padamu juga berasal dari Allah, dan bilamana Allah mengambilnya dengan berbagai macam cara, ikhlaskan dan mintalah agar Allah menggantikan dengan apa yang lebih baik dari apa yang telah Allah ambil.
Ummu Salamah pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ *إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا.* إِلاَّ أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan ‘INNAA LILLAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UN. ALLOHUMMA’JURNII FII MUSHIBATII WA AKHLIF LII KHOIRON MINHAA (Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik)’, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” (HR Muslim 918)
Soeta, 20 Rabiul Awwal 1444/ 16 Okt 2022
Abinu Zubair
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.