Persaksian seorang muslim dalam syahadat tho'ah "asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rosuluh" yaitu aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan Rosul-Nya.
Kalimat "abduhu wa rosuluh" menafikan sikap ifroth (berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan) terhadap diri Rosulullah ﷺ.
Beliau ﷺ adalah hamba Allah yang tidak disikapi dengan berlebihan, tidak memiliki hak ubudiyyah (diibadahi), tidak dikultuskan, tidak diyakini sebagai "juru selamat" yang kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudhorot, tidak diizinkan berdoa kepada Rosulullah ﷺ dengan memanggil-manggil nama beliau, tidak pula melantunkan kasidah-kasidah yang melampaui batas.
Dan beliau ﷺ juga sebagai seorang Rosul utusan Allah yang harus dimuliakan tidak diremehkan. Beliau ﷺ mengemban risalah dakwah yang mengajak manusia kepada cahaya dari kegelapan, membawa kabar gembira dan peringatan.
Maka wajib mengikuti sunnah (petunjuk) beliau ﷺ di dalam beragama ini, lebih mencintai beliau atas seluruh manusia, serta mendahulukan ucapan beliau atas pendapat siapapun.
Dari Umar bin Al-Khotthob bahwa Rosulullah ﷺ telah mengingatkan,
لا تطروني كما أطرت النصارى عيسى بن مريم فإنما أنا عبده فقولوا عبد الله ورسوله
“Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku sebagaimana orang-orang Nashoro berlebih-lebihan terhadap Isa bin Maryam, aku hanyalah hamba Allah maka ucapkanlah oleh kalian, "Hamba Allah dan Rosul-Nya"."
(HR. Al-Bukhori 3445)
Rasulullah bersabda;
إِيَّاكُمْ وَ الغُلُوَّ فِيْ الدِّيْنَ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِاْلغُلُوِّ فِيْ الدِّيْنِ
“Waspadalah kalian dari berbuat ghuluw di dalam agama, hanyalah orang yang sebelum kalian binasa karena berbuat ghuluw dalam agama“. (HR Ahmad 1/215, Nasai 5/268, Ibnu Majah 3064, Hakim 1/466, as-Shahihah 1283).
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.