Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, October 5, 2022

Stop Pembodohan Umat Demi Bid'ah Maulid Nabi Muhammad

Maulid Nabi adalah Bid'ah dalam Syariat !
Bismillah...

Stop pembodohan umat demi bid'ah Maulid Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wasallam- dengan cerita Abu Lahab diringankan azabnya pada hari Senin karena gembira dengan kelahiran nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wasallam- !!

Banyak para Ahli Bid'ah yang menggunakan dalil Abu Lahab yang diringankan azabnya setiap hari Senin karena gembira atas lahirnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai landasan untuk merayakan Hari Ied Bid'ah Maulid Nabi dengan iming-iming,

"Kalau Abu Lahab saja diringankan atas lahirnya Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-, apalagi kita  Mari kita rayakan Maulid Nabi"

Jawabannya adalah SALAH

Baca lagi yang benar

Telah menceritakan kepada kami  Al Hakam bin Nafi' : telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata : telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Az Zubair bahwa Zainab binta Abu Salamah  : telah mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Habibah binti Abu Sufyan : telah mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah berkata : "Wahai Rasulullah nikahilah saudaraku binti Abu Sufyan" Maka beliau balik bertanya : "Apakah suka akan hal itu?" aku menjawab, "Ya Namun aku tidak mau ditinggal oleh Anda Hanya saja aku suka bila saudariku ikut serta denganku dalam kebaikan" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya hal itu tidaklah halal bagiku" Aku berkata, "Telah beredar berita, bahwa Anda ingin menikahi binti Abu Salamah" Beliau bertanya: "Anak wanita Ummu Salamah?" aku menjawab, "Ya" Maka beliau pun bersabda: "Meskipun ia bukan anak tiriku, ia tidaklah halal bagiku Sesungguhnya ia adalah anak saudaraku sesusuan Tsuwaibah telah menyusuiku dan juga Abu Salamah Karena itu, janganlah kalian menawarkan anak-anak dan saudari-saudari kalian padaku" 

URWAH BIN ZUBAIR BERKATA :

TSUWAIBAH, dulunya adalah budak perempuan Abu Lahab Abu Lahab MEMBEBASKANNYA, lalu dia menyusui Nabi shallallahu alaihi wasallam Tatkala Abu Lahab mati, dia diperlihatkan kepada sebagian keluarganya (dalam mimpi) tentang jeleknya keadaan dia Dia (keluarganya ini) berkata kepadanya, “Apa yang engkau dapatkan?”, Abu Lahab menjawab, “Saya tidak mendapati setelah kalian kecuali saya diberi minum sebanyak ini (sedikit) KARENA SAYA MEMERDEKAKAN TSUWAIBAH

- HR Bukhari no 4711 | Fathul Bari no 5101

PERTAMA, Itu bukan perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun perkataan Tabi'in yaitu Urwah bin Zubair rahimahullah, sehingga tidak bisa dijadikan dalil penerapan adanya Maulid Nabi sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh Ahlu Bid'ah, karena RIWAYAT MURSAL (diriwayatkan oleh Tabi’in dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam) ADALAH TIDAK SHAHรŽH, bukan riwayat yang maushรปl (yang diriwayatkan langsung oleh sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ) RIWAYAT MURSAL tidak bisa dijadikan hujjah (dalil) untuk menetapkan suatu amalan dalam Islam meski sejengkal

KEDUA, Abu Lahab hanya diberi minum sedikit, Dan ini bukan berarti diringankan, TAPI cuma diberi minum sedikit saja di Neraka, Dan JUGA BUKAN DIBERI MINUM AIR SURGAWI sebagaimana perkataan kelompok sesat Sufi

KETIGA, Sebab Abu Lahab diberi minum sedikit di Neraka KARENA membebaskan Tsuwaibah, BUKAN karena lahirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ATAU gembira atas kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

ADAPUN atsar yang mengatakan diringankan azabnya pada Hari Senin karena Tsuwaibah memberi kabar atas lahirnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah Atsar Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu yang tengah bermimpi, sebagaimana disebutkan oleh As-Suhaili yang dicantumkan oleh Ibnu Hajar dalam Fath Al Bari

Bahwa Ibnu Abbas berkata: ketika Abu Lahab mati, setahun kemudian aku melihatnya dalam mimpi dalam kondisi yang buruk Ia berkata: aku –setelah meninggalkan kalian, tidak pernah merasakan jeda istirahat dari siksa, melainkan azab diringankan setiap hari Senin Abu Lahab menjelaskan : Itu karena saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin, waktu ia diberi kabar oleh Tsuwaibah atas kelahirannya, maka Abu Lahab membebaskannya (Tsuwaibah)

PERTAMA, Abu Lahab hanya diberi kabar atas kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam oleh Tsuwaibah, BUKAN gembira JADI STOP PEMBODOHAN UMAT DENGAN IMING-IMING CERITA PALSU ABU LAHAB YANG KAFIR GEMBIRA UNTUK MENGADAKAN Bid'ah MAULID NABI

KEDUA, RIWAYAT INI TIDAK SHAHIH sehingga tidak bisa dijadikan hujjah (dalil) untuk menetapkan suatu amalan dalam Islam meski sejengkal

KETIGA, RIWAYAT INI MAUQUF (hanya sampai kepada Sahabat), juga tidak bisa dijadikan hujjah (dalil) untuk menetapkan suatu amalan dalam Islam meski sejengkal

KEEMPAT, Riwayat ini adalah ketika Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu BERMIMPI, juga tidak bisa dijadikan hujjah (dalil) untuk menetapkan suatu amalan dalam Islam meski sejengkal, karena mimpi tidak dapat dijadikan dalil untuk menetapkan hukum dan amalan dalam Islam meski sejengkal

Jadi stop PEMBODOHAN ! Maulid Nabi adalah Bid'ah dalam Syariat ! Bid'ah dalam syariat tetaplah Bid'ah dalam syariat meski orang awam memandangnya baik, Bid'ah dalam Syariat adalah kesesatan meski yang ditampakkan baik, dan Bid'ah dalam Syariat tetaplah Bid'ah dalam Syariat, selamanya tidak akan bisa menjadi Sunnah meski sejengkal


https://wwwfacebookcom/100081182600047/posts/pfbid0JBtwuFcaYBTiVUqVJESE9JEWKQDNwXcu8HPiG9aMMMhhk5oSLhHLtcpTFz9Lp3F2l/

Atha bin Yussuf

===============================

Wallahu a'lam bishawab

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“ [HR Muslim, 3509]

Jazaakumullahu khairan


Share:

Popular Posts

Blog Archive