Al-Halimi berkata,
ولو قال اليهودى لا إله اإلا الله لم يكن مسلما حتى يقر بأنه ليس كمثله شيء ولو قال الوثني لا إله إلا الله وكان يزعم أن الصنم يقربه الى الله لم يكن مؤمنا حتى يتبرأ من عبادة الصنم
"Sekiranya seorang Yahudi menyatakan "Laa ilaaha illallaah" maka dia belum menjadi seorang muslim hingga dirinya menetapkan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah. Sekiranya seorang penyembah berhala menyatakan "Laa ilaaha illallaah" tetapi dia masih menganggap berhala itu dapat menjadi perantara yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah maka dia belum menjadi seorang mukmin hingga berlepas diri dari peribadahan kepada berhala itu."
(Fat-hul Bari 13/376 Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqolani)
Abu Jahl, Abu Lahab, dan gembong musyrikin lainnya dengan sombong menolak kalimat "Laa ilaaha illallaah" karena mereka paham maknanya "laa ma'buuda bihaqqin illallaah" yaitu tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah dan mengharuskan dirinya meninggalkan seluruh bentuk penghambaan kepada selain Allah.
Mereka tidak dianggap beriman meski mereka mengakui hanya Allah yang Maha Pencipta, pengatur alam, dan pemberi rezeki.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
