Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, November 8, 2022

Identitas di KTP vs Fakta

Identitas di KTP vs Fakta
Bismillah...

Identitas di KTP boleh saja ditulis bergama Islam, namun apalah artinya bila identitas itu hanya sebatas formalitas semata, tanpa paham arti keislaman, minus amalan, dan kesetaiaan.

Praktek dagang “sapi”, siapapun sponsor yang menawarkan harga tinggi maka ucapan dan tindakan bisa sesuai pesanan, adalah petunjuk untuk mengenali kebenaran identitas yang 

Identitas KTP tidak mungkin dapat mengecoh atau menipu Allah Ta’ala, dan hamba -hamba-Nya yang benar-benar beriman, karena sepandai pandai ia  bersilat lidah, namun sikap dan ucapannya akan dengan fasih menceritakan identitas yang sebenarnya.

Ucapan dan Tindakan setiap kita akan bercerita dengan jujur, apa yang sedang kita perjuangkan.

بَادِرُوا بِالأعْمَالِ الصَّالِحةِ ، فَسَتَكُوْنُ فِتَناً كَقِطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ ، يُصْبحُ الرَّجُلُ مُؤْمِناً وَيُمْسِي كَافِراً ، وَيُمْسِي مُؤمِناً ويُصبحُ كَافِراً ، يَبيعُ دِينَهُ بعَرَضٍ مِنَ الدُّنيا.  رواه مسلم .

Bersegeralah dalam melakukan al-A’mal al-Shaalihah, karena suatu saat akan terjadi kekacauan bagaikan malam yang gelap gulita. Pada saat itu, seseorang di pagi hari dalam kondisi beriman sedangkan di sore harinya telah berubah menjadi kafir, dan sebaliknya di sore hari dalam kondisi beriman sedangkan di pagi harinya telah berubah menjadi kafir, karena ia telah menjual agamanya dengan sekerat kesenangan hidup dunia. (Muslim)

Bila demikian kondisinya, maka bagaimana halnya dengan orang orang yang selalu berteduh dibawah nama besar orang tua atau nenek moyangnya. 

Bisa saja orang tua atau nenek moyangnya adalah pejuang dan pahlawan, namun anak keturunannya adalah seorang pecundang.

Bisa jadi nenek moyangnya adalah tuan tanah, dan raja penguasa di negrinya, namun anak cucunya gagal meneruskan kejayaan nenek moyangnya, dan hanya bisa menjual bahkan menjual murah kejayaan warisan nenek moyangnya.

Alih alih sekedar pahlawan, orang tua yang beridentitas sebagai nabi dan rasul saja ternyata tidak cukup sebagai bukti akan kebenaran anak keturunannya, demikianlah yang terjadi dengan Kan’an putra Nabi Nuh ‘alaihi wa sallam, yang binasa dalam kondisi kekufuran.

Yuk, waspadai orang orang yang gagal membuktikan identitas dirinya dan hanya bisa membanggakan identitas nenek moyangnya.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0RUEJv5gPeVJMtq9JL5PFvKbBS5GiKecuxPSpbFNjeLv8FRTQogu73BH6JPzgM836l&id=100044302190144

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive