Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, November 13, 2022

Kita Ini Anak Adam, Jadi Mudah Lupa

Bismillah...

Ingat, kita semua adalah anak cucu Adam. Sebagaimana ayah kita memiliki sifat lupa demikian pula dengan kita semua. 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما bahwa ia pernah mengatakan,

إِنَّمَا سُمِّيَ الإنْسَانَ؛ لأنَّهُ عُهِدَ إِلَيْهِ فَنَسِيَ

Sungguh manusia dinamakan insan karena ia diambil janji namun ia lupa". (Tafsir ath-Thabari: 16/183)

Sebagaimana firman Allah ﷻ,

وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَىٰ آدَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْمًا

"Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat." (QS. Thaha: 115)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda,

لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ مَسَحَ ظَهْرَهُ فَسَقَطَ مِنْ ظَهْرِهِ كُلُّ نَسَمَةٍ هُوَ خَالِقُهَا مِنْ ذُرِّيَّتِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَجَعَلَ بَيْنَ عَيْنَيْ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ وَبِيصًا مِنْ نُورٍ ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى آدَمَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ مَنْ هَؤُلَاءِ قَالَ هَؤُلَاءِ ذُرِّيَّتُكَ فَرَأَى رَجُلًا مِنْهُمْ فَأَعْجَبَهُ وَبِيصُ مَا بَيْنَ عَيْنَيْهِ فَقَالَ أَيْ رَبِّ مَنْ هَذَا فَقَالَ هَذَا رَجُلٌ مِنْ آخِرِ الْأُمَمِ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ يُقَالُ لَهُ دَاوُدُ فَقَالَ رَبِّ كَمْ جَعَلْتَ عُمْرَهُ قَالَ سِتِّينَ سَنَةً قَالَ أَيْ رَبِّ زِدْهُ مِنْ عُمْرِي أَرْبَعِينَ سَنَةً فَلَمَّا قُضِيَ عُمْرُ آدَمَ جَاءَهُ مَلَكُ الْمَوْتِ فَقَالَ أَوَلَمْ يَبْقَ مِنْ عُمْرِي أَرْبَعُونَ سَنَةً قَالَ أَوَلَمْ تُعْطِهَا ابْنَكَ دَاوُدَ قَالَ فَجَحَدَ آدَمُ فَجَحَدَتْ ذُرِّيَّتُهُ وَنُسِّيَ آدَمُ فَنُسِّيَتْ ذُرِّيَّتُهُ وَخَطِئَ آدَمُ فَخَطِئَتْ ذُرِّيَّتُهُ

 “Saat Allah menciptakan Adam, Ia mengusap punggungnya lalu dari punggungnya berjatuhan setiap jiwa yang diciptakan Allah dari keturunan Adam hingga hari kiamat dan Dia menjadikan kilatan cahaya diantara kedua mata setiap orang dari mereka..

Kemudian mereka dihadapkan kepada Adam, dab ia bertanya, ‘Wahai Rabb, siapa mereka?'. 

Allah ﷻ menjawab, ‘Mereka keturunanmu’.

Adam melihat seseorang dari mereka dan kilatan cahaya diantara kedua matanya membuatnya kagum, Adam bertanya 'Wahai Rabb siapa dia?'. 

Allah ﷻ menjawab, 'dia manusia akhir zaman dari keturunanmu bernama Dawud'.

Adam bertanya, 'Wahai Rabb, berapa lama Engkau menciptakan umurnya?'.

Allah ﷻ menjawab, 'Enampuluh tahun'.

Adam bertanya, 'Wahai Rabb, tambahilah empat puluh tahun dari umurku'.

Saat usia Adam ditentukan, malaikat maut mendatanginya lalu berkata, 'Bukankah usiaku masih tersisa empat puluh tahun'.

Malaikat maut berkata, 'Bukankah kau telah memberikannya kepada anakmu, Dawud'.

Adam membantah lalu keturunannya juga membantah. Adam dibuat lupa dan keturunannya juga dibuat lupa. Adam salah dan keturunannya juga salah".

(HR. Tirmidzi: 3076)

Oleh karena itu, kita sangat butuh untuk senantiasa diingatkan terutama tentang tujuan hidup kita di dunia ini. Seringlah membaca Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi, istiqamahlah menghadiri majelis ilmu syar’i, teruslah berteman dengan orang-orang shalih atau orang-orang yang berusaha untuk shalih, agar kita tidak lupa dengan hakikat dan tujuan hidup kita. Ingat bahwa kita anak Adam jadi mudah lupa..

Semoga bermanfaat...


✒️Ustadz Zahir Al Minangkabawi حفظه الله تعالى

🌐 https://bit.ly/3DVVImf

📲 Silahkan dishare, follow :

Telegram: http://bit.ly/2TEqyHj

Fanspage: http://bit.ly/2NVdxeH

Instagram: http://bit.ly/2S38siB

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive